Syahganda Sebut Tiga Nama Tokoh yang Bisa Kawal Kebangkitan Islam di Indonesia, Siapa Saja?
Padang (SI Online) – Potensi kebangkitan Islam di Indonesia dinilai tak bisa dihindari. Kebangkitan itu nanti bisa jadi semangat bangsa Indonesia untuk berubah ke arah kehidupan yang lebih Islami dan berikan ruh kehidupan pada negara.
Demikian disampaikan aktivis Syahganda Nainggolan dalam Seminar Nasional Kebangsaan Umat Islam di Hotel Pangeran, Padang, Sumatera Barat.
Seminar tersebut dihadiri sekitar 300 ulama dan tokoh masyarakat Sumbar antara lain Ketua MUI Sumbar Buya Gusrizal, Ketua LKAAM Fauzi Bahar, dan sejumlah tokoh seperti Sekjen MUI Amirsyah Tambunan, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Ketua Umum KSPSI Moh Jumhur Hidayat, aktivis Adhi Massardi, Cendekiawan Muslim Prof Laode Kamaluddin, Mantan Anggota Komnas HAM Prof. Hafid Abbas, mantan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, Dosen UI Chusnul Mariyah, dan aktivis Ubaidillah Badrun.
Menurut Syahganda, potensi itu bisa terjadi karena besarnya lapisan “middle class” Islam yang menunjukkan kenyamanan dalam identitas sosial mereka.
Dia pun menyebut setidaknya ada tiga tokoh yang bisa mengawal kebangkitan Islam di Tanah Air. Ketiga tokoh itu Anies Baswedan, Habib Rizieq Syihab dan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Syahganda menjelaskan argumennya soal ketiga tokoh tersebut. Kata dia, Anies sudah teruji saat memimpin Jakarta, Lalu, eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab terlihat dalam komitmennya.
Lalu, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang lama menjabat di lingkungan militer kerap beri penghormatan dan dukungan kepada ulama, serta kemajuan Islam.
Lebih lanjut, dia menambahkan, sejak Presiden RI pertama Soekarno atau Bung Karno membuat essai “Islamisme, Marxisme dan Nasionalisme” di era kolonial dulu, saat ini hanya Islam yang jadi satu-satunya ajaran kehidupan sesuai Pancasila.
“Marxisme-Leninisme telah gagal karena selalu bertentangan dengan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Sedangkan nasionalisme telah gagal karena spiritnya hilang bersama hilangnya ingatan atas era kolonialisme,” jelas doktor sosiologi dari UI tersebut.
Menurut Syahganda, Islam selalu hadir mengetengahkan semangat keadilan. Bagi dia, hal itu yang jadi kerinduan mayoritas rakyat miskin kita.
Dia mengimbau para ulama dan ormas-ormas Islam agar mampu melihat gelombang perubahan yang ada. Kemudian, menjahit bersama untuk mengawal arah perubahan ke depan.
sumber: viva.co.id