Tengil dan ‘Cringe’, Gibran Tak Layak Jadi Panutan Generasi Muda
Jakarta (SI Online) – Debat keempat cawapres pada Ahad malam (21/01) tak lagi menjadi adu gagasan, melainkan jadi ajang saling serang.
Penyerangan masif dilakukan oleh Cawapres pasangan nomor 2 Gibran Rakabuming Raka terhadap Cawapres pasangan nomor tiga Mahfud MD. Menkopolhukam itu merasa pihak yang paling tajam diserang dan dilecehkan oleh cawapres dadakan hasil perselingkuhan konstitusi itu.
Dunia media sosial pun tak luput dari kehebohan membahas kelakuan tengil cawapres nomor urut 2 yang juga putra pertama Jokowi.
Gibran dicap tengil dan ‘cringe’ atau menggelikan saat menanggapi jawaban dari cawapres nomor urut 3 Mahfud MD atas pertanyaannya mengenai inflasi hijau atau greenflation.
Tak ayal, kata tengil dan cringe bahkan menjadi salah satu trending topik di media sosial X pada Senin (22/1/2024) yang telah dicuitkan oleh ratusan ribu pengguna X.
Dalam debat cawapres, Gibran bertanya singkat kepada Mahfud MD, “Bagaimana cara mengatasi greenflation?” Karena masih ada waktu, pembawa acara meminta Gibran menjelaskan istilah yang disebutkan. Namun dengan angkuh, Gibran kemudian menjawab dia tidak perlu menjelaskan karena Mahfud MD adalah seorang akademisi bergelar profesor.
Kemudian usai Mahfud MD memberikan jawaban, Gibran menunjukkan gimik menunduk sambil menaruh tangan di kepala dan mengatakan, “Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud. Saya nyari-nyari kok enggak ketemu jawabannya. Saya tanya masalah inflasi hijau kok malah menjelaskan ekonomi hijau”.
Nah kelakuan itulah yang dinilai warganet tengil, sombong, dan melecehkan Mahfud MD. Tindakan Gibran tersebut berbanding terbalik dengan branding anak muda yang sopan. Cawapres Gibran sama sekali tidak bisa menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu calon pemimpin bangsa. Sebaliknya, Gibran malah merendahkan dirinya sendiri.
Untuk membalas kekesalannya Mahfud lantas menyindir cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka di dalam Debat Keempat Pilpres 2024 tersebut.
Mahfud menganggap pertanyaan ayah Jan Ethes itu tak layak untuk dijawab.
Penampilan debat cawapres tadi malam telah membuka semakin lebar siapa sesungguhnya Gibran. Ia tak hanya disebut songong dan tidak sopan, tapi ia juga kemlinthi dan keminter.
“Gibran masih sangat labil emosi dan kepribadiannya. Pada saat yang sama dipaksa memasuki dunia politik harus bersikap ganda. Sedangkan Gibran belum memiliki kecakapan untuk itu. Dampak kepribadiannya, akan pecah berantakan,” kata Koordinator Kajian Merah Putih Sutoyo Abadi kepada media di Jakarta Senin (22/02/2024).