Waketum MUI: Israel Negara Paling Biadab di Zaman Modern
Jakarta (SI Online) – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Anwar Abbas menyebut Israel sebagai negara paling biadab di zaman modern ini.
Buya Anwar Abbas menjelaskan, hal ini tidak terlepas dari tindakan biadab yang dilakukan oleh Israel kepada Palestina sejak 1948 atau sekitar 76 tahun.
Menurutnya, hal ini juga diperparah dengan perkembangan terakhir agresi militer Israel di Palestina yang sudah sangat mengenaskan.
“Saya tidak tahu kata yang paling tepat untuk dilekatkan pada Israel untuk melukiskan dan mengekspresikan apa yang telah mereka perbuat kecuali kata biadab,” kata Buya Anwar Abbas saat menghadiri Silaturahim dan Buka Puasa MPR, MUI, dan Baznas bersama Imam Palestina di Gedung Nusantara IV DPR-MPR, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2024). .
Oleh karena itu, Buya Anwar Abbas menyebut Israel sebagai negara paling biadab di zaman modern ini karena tidak berprikemanusiaan dan berprikeadilan.
Tetapi, Buya Anwar Abbas optimis bahwa Palestina akan merdeka pada waktunya. Rasa optimisme ini diakui oleh Buya Anwar Abbas setelah berbincang dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi yang juga hadir dalam kesempatan yang sama.
“(Melalui) mimbar ini saya berdoa mudah-mudahan rakyat Palestina bisa meraih kemerdekaan, dan bisa membentuk negara berdaulat,” sambungnya.
Buya Anwar Abbas mengingatkan agar tidak ada pihak-pihak yang mendukung Israel. Hal ini dari pendengaran dan penglihatan Buya Anwar Abbas tentang ada yang mendukung Israel.
Menurutnya, bentuk dukungan terhadap Israel merupakan tindakan yang sudah berani melawan dan mengangkangi konstitusi.
Padahal, tegas Buya Anwar Abbas, dalam alenia pertama Undang-Undang Dasar 1945 mengatakan kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Oleh sebab itu, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan.
Buya Anwar Abbas mempertanyakan rasa keadilan dan kemanusiaan bagi pihak-pihak yang mendukung Palestina.
“Konstitusi yang dibuat dan dijunjung hari ini adalah kesepakatan dari para pendiri bangsa dan negara ini. Oleh karena itu, Anda (yang mendukung Israel) menggoyahkan kesepakatan ini,” ungkapnya.