Pusdai Jabar: Perpaduan Tradisi Sunda dan Modernitas untuk Pengembangan Islam
Perpaduan antara tradisi lokal dan modernitas telah menjadi tema penting dalam pengembangan agama, khususnya Islam, di Indonesia.
Pusat Dakwah Islam (PUSDAI) Bandung, Jawa Barat, merupakan salah satu lembaga yang berperan aktif dalam mengintegrasikan nilai-nilai tradisional Sunda dengan konsep modern dalam pengembangan Islam.
PUSDAI atau Islamic Centre ini merupakan salah satu contoh nyata dari perpaduan antara tradisi lokal dan modernitas dalam arsitektur dan pengembangan Islam.
Didirikan pada tahun 1997, masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan dan dakwah yang mengedepankan nilai-nilai keislaman dengan tetap menghargai budaya setempat.
Salah satu aspek paling mencolok dari Masjid PUSDAI adalah arsitekturnya yang unik yang menggabungkan elemen-elemen tradisional Sunda dengan gaya Timur Tengah. Atap masjid yang berbentuk limas bertumpuk menggantikan kubah bulat yang umum ditemukan di masjid lainnya, menciptakan kesan tradisional yang kuat. Dinding dan kolom masjid dihiasi dengan ukiran flora khas Sunda seperti melati dan patrakomala, memberikan nuansa lokal yang kental.
Salah satu keistimewaan Masjid PUSDAI adalah keberadaan Mushaf Sundawi, yaitu Al-Qur’an yang dihiasi dengan ornamen dan iluminasi dari motif Islami asli Jawa Barat. Motif ini diperkaya dengan flora lokal, menciptakan identitas yang unik dalam penyampaian pesan-pesan keagamaan. Mushaf ini tidak hanya berfungsi sebagai kitab suci tetapi juga sebagai karya seni yang merefleksikan kebudayaan Sunda.
PUSDAI Jawa Barat mengangkat nilai-nilai tradisi Sunda dalam berbagai program dakwahnya, sehingga masyarakat dapat memahami dan menjalankan ajaran Islam tanpa kehilangan identitas budaya mereka.
PUSDAI juga aktif dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan budaya dan keagamaan, seperti festival seni Islam dan pengajian rutin. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya memperkuat ikatan antar-jamaah tetapi juga mempromosikan nilai-nilai Islam dalam konteks budaya lokal. Dengan demikian, masjid ini menjadi tempat interaksi sosial yang harmonis antara tradisi dan modernitas.
Sebagai pusat dakwah, Masjid PUSDAI berperan penting dalam membangun kesadaran keagamaan di kalangan masyarakat Jawa Barat.
Melalui program-program pendidikan dan kegiatan sosial, masjid ini membantu masyarakat memahami ajaran Islam secara lebih mendalam sambil tetap menghargai warisan budaya mereka. Hal ini menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan spiritual dan sosial.
Perpaduan ini menunjukkan bahwa akulturasi budaya dapat menghasilkan estetika baru yang memperkaya pengalaman keagamaan masyarakat. []
Aqiela Rahma, Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung.