OPINI

Ada Apa dengan Presiden Jokowi?

Menkes menggunakan kosa kata “pemerintah,” juga seluruh “rakyat Indonesia.”

Hanya saja media kemudian menggunakan judul “Presiden Jokowi berduka cita, kasus Covid-19 Tembus 1 juta.”

Dua pernyataan berbeda itu menunjukkan situasi paradok dalam pemerintahan, khususnya Presiden Jokowi.

Bagaimana mungkin hanya dalam waktu 24 muncul dua pernyataan yang sangat jauh berbeda.

Sebuah media menggambarkan situasi ini dengan sindirin kocak, sekaligus memprihatinkan.

Harian Rakyat Merdeka membuat headline dengan judul “Syukur Alhamdulillah, Berubah Menjadi Innalillah.”

Ucapan syukur Presiden ketika angka Covid-19 hampir menyentuh satu juta, sesungguhnya membuat banyak kening berkerenyit.

Angka tersebut, tidak layak disyukuri.

Apalagi berdasarkan perhitungan para ahli pandemi, angka sesungguhnya bisa berkali lipat.

Ada yang menyebutnya tiga kali lipat. 10 kali lipat. Bahkan sampai 27-28 kali lipat. Intinya jauh lebih besar dibandingkan data yang setiap hari dipublis pemerintah.

Soal kacaunya data milik pemerintah itu sudah diakui oleh Menkes Budi Sadikin.

Dia mengakui strategi testing pemerintah salah. Dampaknya bisa dipastikan, tracing (penelusuran) dan treatmentnya juga salah. Kacau balau lah semuanya.

Bahkan untuk pelaksanaan vaksin, Menkes sampai mengaku kapok menggunakan data Depkes.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button