#Menuju Pilpres 2024RESONANSI

Anies-Cak Imin, Bertemunya Minyak dan Air?

Kemudian, dalam realitas politik hari ini, keinginan untuk menjodohkan Cak Imin dengan Ganjar Pranowo sebagai Bacapres dari PDI Perjuangan, nyatanya juga sulit dilakukan. PDIP saat ini posisinya di atas angin. Mereka bisa mendaftarkan Bacapres-Bacawapres sendiri. Karena itu, konsep mereka bukan ‘koalisi’ tetapi ‘kerja sama.’ Artinya, jika pun PKB-Cak Imin merapat ke PDIP, tidak ada jaminan Cak Imin bakal dijadikan sebagai Bacawapres. PKB tidak diposisikan sebagai partai pengusung, tetapi hanya pendukung. Sementara keputusan di internal PKB sudah menetapkan ‘harga mati’ Cak Imin sebagai Capres atau minimal Cawapres.

Maka di tengah kondisi kebuntuan, — yang dalam bahasa Cak Imin–, aliran air yang deras itu ‘mampet’ dan ‘ngecembeng’ (menggenang, red) harus dialirkan bagaimanapun caranya. Tawaran Ketum Nasdem Surya Paloh kepada Cak Imin di saat yang sangat tepat itu akhirnya dinilai sebagai ‘jalan Tuhan’. Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dinilai Surya Paloh bagai botol ketemu tutup. Dalam bahasa Jawa istilahnya ‘tumbu nemu tutup.’ Alias cocok, tepat, serasi dan saling melengkapi.

Tugas koalisi Anies dan Cak Imin saat ini adalah membatalkan atau paling tidak mengubah adagium “bagai air dan minyak” itu. Tujuannya kemenangan. Sebab faktanya, seloroh seorang kawan, air dan minyak itu sejatinya bisa bertemu dalam rebusan Indomie. []

M. Shodiq Ramadhan, Redaktur Pelaksana SuaraIslam.id.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button