SUARA PEMBACA

Berharap Indonesia Swasembada Daging

Hidup di negeri subur dan kaya, ternyata belum tentu makmur. Belum selesai kisruh harga minyak goreng hingga isu kelangkaan, disusul oleh harga kedelai yang mahal, jelang Ramadhan kini rakyat dikejutkan dengan harga daging yang melonjak.

Salah kelola negara dalam menjaga sektor pangan, tampak dalam rendahnya pasokan domestik serta ketidakmampuan negara dalam menjaga kestabilan harga. Swasembada pangan yang dicitakan, hanyalah isapan jempol semata.

Kenaikan Harga

Jelang lebaran Mei mendatang, Menteri Pertanian menjamin stok sapi siap potong aman. Dia juga mengatakan pasokan daging surplus dalam bentuk daging sapi atau kerbau produksi lokal, sapi bakalan (bibit) siap potong, dan daging impor beku.

Berdasarkan data Kementan, tercatat pada Maret 2022 ketersediaan daging sapi atau kerbau hingga Mei 2022 sebanyak 234.091,2 ton. Adapun kebutuhan daging sebanyak 202.937,8 ton. Artinya, masih ada surplus sebanyak 31.153,4 ton. Sehingga, kenaikan harga daging sapi saat ini harusnya tidak terjadi. Sebab dari data ketersediaan yang ada, jumlah stoknya aman bahkan sudah surplus.

Namun pernyataan sebaliknya datang dari Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar di Jawa Timur, Muthowif. Ia menuturkan kenaikan harga daging sapi saat ini disebabkan kelangkaan stok sapi siap potong. Menurutnya, sapi siap potong yang tersedia di pasar sapi tradisional daerah Jawa Timur mulai langka, sedangkan stok sapi dari negara pengimpor seperti Australia dan Brasil sudah minim, sehingga harganya terus mengalami kenaikan.

Jika ada stok, diperkirakan harganya sudah sangat tinggi dan dibanderol seharga Rp54.000/kg timbangan hidup atau jika dikonversikan kedalam harga daging segar menjadi sekitar Rp132.500/kg. Menurut catatan Gapuspindo, harga beli impor sapi bakalan jantan per November 2021 sebesar Rp56.574/kg. Sedangkan tiga bulan kemudian, harga beli sapi impor naik sebesar 24,1 persen atau setara dengan Rp 70.413/kg pada Februari 2022.

Harga beli impor yang tinggi mengakibatkan secara signifikan kenaikan harga daging sapi skala nasional. Fantastis, harga daging di Jakarta terpantau dibanderol hingga Rp140.000/kg yang sebelumnya hanya Rp120.000/kg (Republika, 1/3/2022). Lagi-lagi, importasi berimbas pada kenaikan harga. Mau sampai kapan Indonesia bergantung pada impor komoditas pangan?

Swasembada Daging vs Impor

Swasembada pangan merupakan cita-cita setiap negara. Sebuah negara yang mandiri dan berdaulat harus mampu memenuhi kebutuhan warga negaranya, Pasalnya, kedaulatan dan kemandirian ini akan diraih jika tercipta swasembada pangan. Daging sapi merupakan salah satu komoditas pangan strategis yang menjadi salah satu fokus pencapaian tersebut. Pemerintah menargetkan capaian swasembada daging sapi pada 2026. Jauh realita dari harapan, maunya swasembada tapi apa daya, negara masih kecanduan impor.

1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button