#Lawan IslamofobiaINTERNASIONAL

Denmark Tolak Pembakaran Al-Qur’an Namun Terganjal Kebebasan Berekspresi

London (SI Online) – Denmark mengatakan bahwa mereka menerima deklarasi yang dikeluarkan oleh Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menyusul serangkaian aksi penistaan terhadap Al-Qur’an, dan mengatakan akan melanjutkan dialog yang erat dengan negara-negara anggota OKI.

“Denmark mengutuk pembakaran Al-Quran baru-baru ini dan sedang menjajaki kemungkinan campur tangan dalam situasi khusus dalam kebebasan berekspresi di Denmark,” kata Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen di Twitter.

Meski demikian, Denmark belum bertindak tegas terhadap pelaku pembakar Al-Qur’an juga berupaya mencegah terulang kembali kejadian tersebut karena dalih kebebasan berpendapat.

OKI pada Senin “mengutuk keras” pembakaran Al-Quran baru-baru ini di Swedia dan Denmark, dan mengungkapkan “penyesalan yang mendalam” bahwa insiden ini terus dibiarkan oleh pihak berwenang.

Beberapa bulan terakhir muncul aksi pembakaran atau penodaan Al-Quran berulang kali atau penistaan agama oleh tokoh atau kelompok Islamofobia, terutama di negara-negara Eropa utara dan Nordik.

Meski kecaman dan protes telah meluas, serangan terhadap Al-Quran berlanjut pada Senin di Denmark dan Swedia.

Di Kopenhagen, ibu kota Denmark, anggota kelompok anti-Islam dan ultra-nasionalis Danske Patrioter (Patriot Denmark) membakar salinan kitab suci umat Islam itu di depan kedutaan Saudi.

Sementara itu, Salwan Momika, seorang pengungsi Irak berusia 37 tahun yang tinggal di Swedia, membakar salinan Al-Quran lainnya di depan Parlemen Swedia dan menuntut agar Islam dilarang di negara tersebut.

sumber: anadolu

Artikel Terkait

Back to top button