MUHASABAH

Doa dan Usaha

Manusia berdoa dan mengikutinya dengan perbuatan, atau manusia berbuat dan ia mengikutinya dengan doa. Tidak ada doa lepas tanpa usaha. Inilah ciri orang beriman. Ia yakin bahwa usahanya akan sia-sia tanpa mengharapkan keberhasilan dari Allah dan doanya tidak akan terkabul tanpa usaha untuk mengubah kandungan doa tersebut menjadi kenyataan.

Karena itulah, doa setiap Muslim harus bertujuan kebaikan untuk dirinya dan untuk saudara-saudaranya sesama insan. Ia tidak akan berdoa untuk tujuan-tujuan yang merusak diri dan lingkungannya. Malah bila diperhatikan doa-doa yang diajarkan dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis-hadis, banyak yang bersifat umum dan tidak terbatas untuk keuntungan pribadi saja. Ini menunjukkan akan persaudaraan universal sesama insan beriman yang dilandasi oleh cinta kepada Allah, sehingga melahirkan cinta sesama makhluk-Nya.

Usaha menjadi ciri khas Islam. Manusia sebagai khalifah Tuhan diminta untuk membangun bumi dalam rangka menyembah Allah. Seluruh hasil karyanya akan disaksikan oleh Allah, Rasul dan orang-orang beriman (Q. at-Taubah 9: 105) sebagai karya baik (amal shaleh) yang bernilai ibadah.

Karena itu, usaha saja tidak cukup tanpa penyerahan diri kepada Allah, dan doa saja juga tidak cukup tanpa usaha untuk mewujudkannya dalam kenyataan hidup. Doa orang beriman dalam (Q. Ali ‘Imran 3: 191-194), dikabulkan oleh Allah, tetapi terkondisi dengan usaha dan pekerjaan yang mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari.

“Lalu Tuhan mereka mengabulkan doa mereka: ‘Aku tidak mensia-siakan pekerjaan orang yang bekerja di kalanganmu, baik laki-laki, maupun perempuan….” (Q. Ali ‘Imran 3: 195).

Namun karena di balik segala usaha manusia ada tangan Allah yang menentukan, maka ia diminta untuk menyerahkan usahanya kepada Allah melalui zikir, munajat dan doa.

Sebaliknya juga demikian, manusia dapat berencana, tetapi di balik rencananya ada rencana Allah. Karena itu, sebelum melakukan sesuatu, seorang insan mengikhlaskan niatnya karena Allah dan berdoa kepada-Nya semoga cita-citanya berhasil.
Firman Allah Swt:

فإذا عزمت فتوكل على الله، إن الله يحب المتوكلين.

“Bila kamu telah bertekad untuk melakukan sesuatu, maka berserah dirilah kepada Allah, Allah betul-betul suka kepada orang yang berserah diri.” (Q. Ali ‘Imran 3: 159).

Wassalam

Hamidah Yacoub

Artikel Terkait

Back to top button