MUHASABAH

Habib Itu adalah Realitas Sekaligus Entitas Politik Indonesia

Dengan menjadi entitas politik, Habib ‘setara’ dengan orpol besar yang memiliki struktur organisasi yang lengkap. Padahal, Habib tidak memiliki itu semua.

Di situ kelebihan Habib. Beliau memiliki konstituen yang amat besar. Hebatnya lagi, konstituen yang besar itu senantiasa aktif meskipun tanpa hubungan formal yang sifatnya vertikal maupun horizontal. Inilah yang terlihat ketika dilaksanakan aksi damai berjilid-jilid. Jutaan orang bisa hadir dan bagaikan terkomando. Padahal, mereka cuma ‘self-discipline’ saja.

Habib juga telah menjadi ‘political leader’ (pemimpin politik) yang ‘de-facto’. Meskipun dia tidak memiliki wadah politik. Status sebagai pemimpin politik itu bahkan berlaku ‘across the board’. Berlaku lintas partai, golongan, etnis, dan mazhab. Kelebihan yang dimiliki Habib untuk menjadi magnet pengumpulan massa dari berbagai latarbelakang adalah bukti Beliau sebagai pemimpin politik ‘de-facto’.

Banyak orang di berbagai orpol dan ormas menyenangi kepribadian Habib. Mengagumi keteguhan Beliau dalam mempertahankan integritas dan martabat dirinya. Mereka melihat Habib bisa bergaul dan berbaur begitu luas, termasuk dengan para tokoh dari agama-agama lain. Inilah realitas politik yang konstruktif.

Keberadaan Habib sebagai entitas politik menjadikan dirinya figur yang dipandang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara. Habib paham nilai-nilai kebangsaan dan kebinekaan.

Tetapi, meskipun Habib berstatus sebagai entitas politik yang sangat kuat di akar rumput (grassroot), sejauh ini Beliau tidak pernah menunjukkan ambisi kekuasaan. Yang sering diteriakkan Habib adalah agar para penguasa, siapa pun itu, menegakkan keadilan dan hukum untuk semua orang. Tanpa syarat. Itu saja.

Jadi, yang terbaik bagi para penguasa adalah berhenti memusuhi Habib. Sebab, misi Beliau adalah substansi Pancasila dan UUD 1945. Yaitu: lindungi semua anak bangsa, berikan hak-hak mereka, dan pertahankan kedaulatan negara dari ambisi ekspansionis asing dalam segala bentuk.

Insyaallah, tidak akan ada lagi keributan.[]

12 November 2020

Asyari Usman
(Penulis wartawan senior)

Sumber: facebook asyari usman

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button