NASIONAL

Hadiri Peringatan Harlah NU ke-98, Gubernur Anies Bicara Soal Persatuan

Jakarta (SI Online) – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri Peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama ke-98 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu malam , 27 Februari 2021 bertepatan dengan 16 Rajab 1442 H.

Puncak Harlah ke-98 NU itu diiisi dengan kegiatan Tahlil Muassis dan Doa Keselamatan Bangsa. Presiden dan Wakil Presiden RI hadir menyampaikan sambutan secara virtual.

Dalam sambutannya, Anies mengatakan, NU hadir menjadi salah satu pilar penjaga utama republik ini dan sabuk pengaman perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

“Itu tidak bisa dilepaskan dari peran para ulama NU sampai usia ke-98 tahun (16 Rajab 1344-16 Rajab 1442) yang kita syukuri dengan rasa bangga. Ini di antara keberkahan para muassis (pendiri) NU, dari Hadlratusyaikh Hasyim Asy’ari, KH Wahab Chasbullah, KH Bisri Sansuri,” kata Anies seperti dilansir melalui akun Facebooknya, dikutip Senin, 1 Maret 2021.

Hal inilah, yang menurut Anies, akan menjadi inspirasi yang menggerakkan bagi kita semua.

Anies juga mengingatkan, saat ini ketimpangan masih menjadi salah satu pekerjaan rumah yang besar untuk bangsa kita ke depan. Kemarin, NU mengambil peran menjadi pilar, pengaman, dan pembentuk perasaan keindonesiaan. Ke depan, ia berharap NU terus menambahkan dengan menjaga peran mempersatukan atau menjaga persatuan.

“Sulit membangun persatuan dalam kondisi ketimpangan,” tegasnya.

Anies menegaskan, persatuan harus dibangun dalam perasaan kesetaraan. Menurutnya persatuan membutuhkan perasaan keadilan. Karenanya gerakan zakat, infak, sedekah yang NU lakukan insyaallah mampu menjadi penggerak yang efektif untuk membereskan ketimpangan. Mengangkat yang di bawah. Bukan mengecilkan yang besar, melainkan membesarkan yang kecil.

“Persis seperti ketika Hadlratusyaikh Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Chasbullah mendirikan Nahdlatut Tujjar pada 1918, yang menjadi penopang dakwah dan kemandirian ekonomi. Sekaligus menciptakan harmoni sosial. Menghadirkan suasana kesetaraan,” kata dia.

Begitu pula di bidang pendidikan, Anies berharap NU terus menjadi sokoguru seperti perjalanan 100 tahun pertama. Dalam perjalanan seratus tahun kedua nanti, NU bersiap menjadi lokomotif penumbuhan pengusaha di pondok pesantren seluruh Indonesia.

“Di dalam tubuh NU, harus dimunculkan pribadi-pribadi yang kreatif dan inovatif,” harap dia.

Dalam suasana pandemi, Anies mengucapkan terima kasih kepada NU yang telah menjadi salah satu garda terdepan di dalam mencegah penyebaran COVID ini.

Menurut Anies, saat masyarakat sulit NU hadir membantu, dan penyalurannya begitu masif. Sering sekali hal ini luput dari sorotan media, tapi dijamin terlihat di mata Allah dan dicatat di dalam sejarah kontribusi bangsa kita.

“Selamat Harlah ke-98 NU. Semoga Allah senantiasa memberikan rahmat dan ridha-Nya atas semua ikhtiar kemajuan yang NU lakukan,” pungkasnya.

red: farah abdillah

Artikel Terkait

Back to top button