INTERNASIONAL

Hamas Apresiasi Jurnalis Palestina yang Gigih Sampaikan Kebenaran

Gaza (SI Online) – Gerakan Hamas mengatakan bahwa serangan penembakan tentara penjajah Israel terhadap para jurnalis ketika mereka meliput operasi militer Israel di Jenin merupakan terorisme yang disponsori oleh negara yang bertujuan untuk mengaburkan kebenaran.

“Tentara pendudukan Israel mencegah para jurnalis untuk memenuhi tugas mereka dalam menyampaikan penderitaan rakyat Palestina dan kejahatan brutal yang dilakukan oleh pemerintah pendudukan Zionis.” ungkap Hamas dikutip dari Pusat Informasi Palestina, Rabu (4/9/2024).

Gerakan ini memuji para wartawan pemberani di Gaza dan Tepi Barat yang bersikeras meliput agresi tersebut, meskipun pelanggaran dan kejahatan yang mereka hadapi, termasuk gugurnya puluhan wartawan sebagai syuhada.

Hamas menyerukan kepada lembaga-lembaga pers internasional untuk mengutuk kejahatan Israel yang terus menerus dilakukan terhadap para jurnalis Palestina, dan mengerahkan segala upaya untuk mengungkap kejahatan tersebut dengan segala cara yang memungkinkan.

Sebelumnya, tentara Israel menembaki para awak media di kota Jenin, sebelah utara Tepi Barat yang diduduki, dan mengejar mereka dengan buldoser, sebagai bagian dari operasi yang sedang berlangsung untuk hari keenam di kota itu dan kamp-kamp pengungsi.

Agresi dan invasi militer Israel ke kota dan kamp Jenin terus berlanjut untuk hari keenam berturut-turut, bertepatan dengan penggerebekan dan penyerbuan ke rumah-rumah warga dan meledakkan beberapa di antaranya, di samping memaksa warga meninggalkan rumah mereka di dalam kamp.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa jumlah syuhada yang gugur dalam serangan penjajah Israel di Tepi Barat, sejak Rabu lalu, mencapai 29 syuhada dan 121 orang terluka, 18 syuhada di Jenin, empat di Tubas, empat di Tulkarem, dan tiga di al-Khalil.

Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa jumlah korban tewas di kegubernuran Tepi Barat telah meningkat, sejak 7 Oktober tahun lalu, menjadi 681 syuhada, termasuk lima anak-anak dan dua orang tua, dan sekitar 5.700 orang terluka. [ ]

Artikel Terkait

Back to top button