INTERNASIONAL

Hamas vs Israel: Hamas Perlakukan Sandera Anak Israel Bak Ratu, Israel Pukuli Anak Palestina di Tahanan

Ramallah (SI Online) – Bagai langit dan bumi. Mungkin istilah yang tepat untuk menggambarkan Hamas dan Israel dalam memperlakukan anak-anak yang mereka tawan.

Hamas memperlakukan anak-anak yang ditawan dalam serangan 7 Oktober 2023 lalu dengan sangat baik. Sebaliknya, Israel selama ini dikenal kejam dalam memberlakukan anak-anak Palestina yang mereka tahan.

Muhammad Nezzal, seorang anak Palestina yang dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian pertukaran tahanan antara Israel dan kelompok Hamas Palestina, mengatakan beberapa tahanan sampai kehilangan kesadaran karena pemukulan brutal yang dilakukan pasukan Israel selama di penjara.

Nezzal ditangkap tiga bulan lalu di Kabatiye, Jenin, Tepi Barat, dan ditempatkan di penjara administratif selama enam bulan.

Nezzal, yang pulang ke rumah dengan kondisi patah tulang di tubuhnya, mengatakan pasukan Israel terus-menerus menggerebek sel dan memukuli para tahanan.

“Beberapa kehilangan kesadaran akibat pemukulan di penjara. Ada seorang tahanan; setelah kehilangan kesadaran karena dipukuli, mereka mengeluarkannya dari sel, dan saya pikir mungkin dia telah meninggal, tetapi kami tidak dapat mengetahui apa pun tentang dia,” kata Nezzal kepada Anadolu.

“Pasukan pendudukan menyerang kami secara brutal. Mereka memukuli beberapa tahanan hingga mereka kehilangan kesadaran, dan yang lainnya menangis karena kejamnya penyiksaan,” ujar dia, menambahkan.

Nezzal, yang mengalami patah tulang di jarinya, memar di tangan dan berbagai bagian tubuhnya, mengatakan sebulan terakhirnya dirinya di penjara terasa seperti 20 tahun.

Sandera Asal Israel Puji Hamas

Berbeda dengan Israel, Hamas justru membuktikan akhlak mulia mereka. Sekalipun terhadap tawanan asal Israel. Hal ini terbukti dengan adanya seorang sandera asal Israel yang dibebaskan dari Gaza pekan ini menulis surat yang memuji perlakuan baik brigade Al-Qassam dan menyatakan putrinya yang juga disandera “merasa seperti ratu.”

Dalam surat tertanggal 23 November yang dipublikasikan Al-Qassam pada Senin (28/11), Danielle Aloni menulis bahwa putrinya Emilia (5) menyebut penculik-penculiknya “seperti temannya.”

“Anak-anak seharusnya tidak menjadi tahanan, namun terimakasih kepada kalian dan orang-orang baik lainnya yang kami temui sepanjang jalan, putriku merasa seperti ratu di Gaza,” kata Aloni.

Tidak ada konfirmasi dari pihak keluarga Aloni mengenai surat yang disiarkan sayap bersenjata Hamas itu.

Danielle Aloni dan putrinya Emilia (5) dibebaskan pada 24 November sebagai bagian dari perjanjian jeda kemanusiaan antara Israel dengan Hamas di Gaza.

Sumber: Anadolu

Artikel Terkait

Back to top button