Ikhwanul Muslimin Bantah Tuduhan Dewan Ulama Senior Saudi
Kairo (SI Online) – Kelompok Ikhwanul Muslimin menanggapi pernyataan Dewan Ulama Senior Arab Saudi yang menuduhnya sebagai organisasi teroris. Mereka menekankan organisasi tersebut didasarkan pada ideologi reformis yang mengadvokasi Islam dan bukan terorisme.
“Ikhwan, yang didirikan pada 1928 di Mesir jauh dari tindak kekerasan, terorisme dan penyebaran perpecahan di antara komponen bangsa,” kata Juru Bicara Ikhwanul Muslimin Talaat Fahmy, dilansir di Middle East Monitor, Selasa malam (10/11/2020).
“Ikhwan telah, sejak berdirinya, sebuah kelompok advokasi reformis yang menyerukan untuk menaati Allah melalui berbagi nasehat yang bijak dan saleh tanpa berlebihan atau kelalaian,” ujar dia.
Dia menunjukkan, Ikhwanul menyangkal semua tuduhan Dewan Ulama Senior. “Pendekatan kelompok didasarkan pada Al-Qur’an dan Hadits sahih otentik tanpa berlebihan atau ekstremisme, dan sejarahnya membuktikan hal itu,” kata dia.
Baca juga: Dewan Ulama Senior Saudi Sebut Ikhwanul Muslimin Kelompok Teroris
“Kelompok yang sama sekali jauh dari tindak kekerasan dan terorisme, selalu menjadi korban kekerasan dan teror kediktatoran. Ikhwan tetap merujuk terhadap dasar-dasar Islam yang benar dan tujuan yang adil dari bangsa, tujuan Palestina pertama dan utama,” ucapnya.
Fahmy mengandalkan pandangan ulama terkemuka Saudi tentang kegiatan Ikhwanul tersebut, yaitu Abdul Aziz Ibn Baz, Abdullah Ibn Jibreen dan Safar Al-Hawali, serta Permanent Committee for Scholarly Research dan Ifta.
“Semua ulama itu mengatakan Ikhwanul adalah salah satu kelompok yang paling dekat dengan kebenaran, di antara Ahlu Sunnah Wal Jamaah dan mazhab yang mencapai keselamatan, dan membuktikan kelompok itu moderat dan bermaksud untuk mereformasi dan mendukung ajaran Islam,” ujar Fahmy.
Fahmy mengimbau semua orang bekerja mempersatukan bangsa, menyebarkan ajaran Islam, membela Sunnah Nabi, dan menghadapi bahaya dan konspirasi terhadap umat Islam.
sumber: middleeastmonitor.com