Jadi Ormas, Relawan Jokowi Bravo-5 Langsung Ngegas Isu Radikalisme
Jakarta (SI Online) – Kelompok relawan pendukung Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019, Bravo-5, mendeklarasikan diri sebagai organisasi masyarakat (organisasi kemasyarakatan).
Relawan Bravo 5 yang merupakan kumpulan purnawirawan TNI pendukung Jokowi itu juga mengubah nama menjadi Pejuang Bravo Lima (PBL).
Menteri Agama, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, yang sebelumnya menjadi Ketua Bravo-5, juga akan memimpin PBL. Sebagai Ketua Dewan Pembina Luhut B Panjaitan, dengan anggota: Mahfud MD, Ida Fauziah, dan Alwi Shibab.
“Dengan resmi saya melantik Dewan Pimpinan Pusat Pejuang Bravo Lima. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi pengabdian saudara dan saudari Pejuang Bravo Lima dalam mendukung Indonesia maju,” kata Fachrul di Hotel Discovery Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (1/2/2020).
Fachrul ingin ormas yang ia pimpin dapat mendukung visi misi pemerintah untuk menciptakan Indonesia maju.
Dalam kesempatan itu, PBL juga mengundang Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Tujuannya untuk membekali para anggotanya terkait masalah radikalisme-terorisme.
“Karena kita (Bravo Lima) ini ada di seluruh Indonesia. Kita juga ada di luar negeri juga. Ada di Malaysia, di Timur Tengah supaya mereka memahami sekali apa itu radikalisme dan ancaman ancaman terorisme itu. Mereka bisa membantu karena mereka ini menyebar banyak untuk membantu pemerintahan dalam mengatasi radikalisme ini,” kata Fachrul Razi.
Mantan Wakil Panglima TNI ini pun juga menekankan kepada seluruh anggota PBL untuk ikut bersama-sama mencegah penyebaran paham radikal terorisme ini agar tidak semakin menyebar di masyarakat.
“Pertama tentu supaya mereka jangan terlibat di sana. Kedua mereka paham dan bisa ikut menangkal munculnya terorisme itu. Dan kalau ada benih-benih yang muncul kan dia bisa melaporkan kepada aparat keamanan,” kata alumni Akmil 1970 itu.
red: farah abdillah/dbs