NASIONAL

JK Prediksi April Kasus COVID di Tanah Air Bisa Tembus Dua Juta

Jakarta (SI Online) – Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), M. Jusuf Kalla (JK), memprediksi jumlah kasus COVID-19 di Indonesia bisa tembus hingga dua juta pada April 2021. Ini bisa terjadi jika penanganan COVID-19 oleh pemerintah tidak segera ditingkatkan.

Hal itu diutarakan mantan Wapres dua periode itu dalam acara peluncuran Program Plasma BUMN, yang digagas Kementerian BUMN melalui kerja sama dengan PMI, Senin, 8 Februari 2021.

JK menjelaskan, prediksi total dua juta kasus COVID-19 di April 2021 itu bisa saja terjadi, jika penambahan kasus positif secara harian konsisten terus bertambah di atas 12 ribu setiap harinya.

“Kalau ini terus berjalan tanpa adanya upaya keras dari pemerintah, termasuk langkah vaksinasi yang sangat penting, maka pada akhir April nanti akan (ada kasus) positif jadi dua juta (kasus),” kata JK dalam telekonferensi, Senin 8 Januari 2021, seperti dikutip dari Viva.co.id.

JK mengaku sangat khawatir, apabila prediksi itu benar-benar terjadi di akhir April 2021 nanti. Sebab, dengan adanya begitu banyak kasus positif COVID-19 seperti itu, maka semua rumah sakit yang menangani para pasien COVID-19 akan mengalami lonjakan besar.

Karenanya, JK pun menyambut baik langkah dan program vaksinasi yang sudah mulai dilaksanakan oleh pemerintah akhir-akhir ini.

Selain itu, imbauan dan berbagai upaya lainnya untuk membangun kesadaran masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan, juga harus terus digalakkan oleh pemerintah.

Di sisi lain, JK juga mengatakan bahwa upaya menambah donor plasma dalam jumlah yang cukup besar juga perlu dilakukan saat ini, guna ikut membantu menyelamatkan para pasien COVID-19.

Dia mengatakan, terapi plasma ini bukanlah sebuah hal yang baru, karena sudah dijalankan sejak sekitar 100 tahun yang lalu. Bahkan menurut penelitian yang dilakukan di Malang dan Surabaya, kata JK, plasma yang diberikan kepada para pasien COVID-19 terbukti efektif hingga 90 persen.

“Jadi hal ini sangat penting. Karena bagaimana pun juga, sehebat-hebatnya ahli atau saintis, mereka kan tidak bisa menciptakan darah sekaligus plasma. Karena itulah plasma ini harus (didonorkan) dari orang ke orang,” ujar JK.

red: a.syakira

Artikel Terkait

Back to top button