OPINI

Jokowi Berkhianat pada PDIP dan Megawati

Dengan melepaskan diri dari PDIP dan Megawati, Jokowi kehilangan sandaran partai politik. Jokowi semakin teralienasi dan menyebabkan pilihan hanya satu yaitu mundur. Dalam hal tidak mundur, Jokowi tetap ingin menempatkan diri sebagai “king maker” untuk banyak kandidat Ganjar, Erick, Sandi, Anies bahkan Prabowo. Berharap “king” nya nanti dapat menyelamatkan pribadinya baik kekayaan maupun keluarganya.

Dengan memusuhi PDIP yang telah berjasa melahirkannya justru Jokowi itu berkhianat di akhir.
Sejarah banyak mencatat bahwa pengkhianat selalu memiliki garis ujung kehidupan yang tragis.

Jokowi dengan Megawati bukan sekedar pecah kongsi tetapi soal bukti teman yang tidak berbalas budi. Puan yang semestinya dibantu dan didukung, justru ditelikung. Ganjar Pranowo telah menjadi boneka Jokowi dan oligarki untuk menghabisi Megawati dan Maharani.

Meskipun begitu, Jokowi akan habis masa kekuasaannya sebentar lagi. Dan demi menyelamatkan diri terpaksa ia harus tabrak sana-sini. Tapi semua itu adalah tahap sakaratul maut yang tidak akan bisa menolong untuk menghidupkan kekuasaan menjadi seribu tahun lagi.

“Betrayal is not a way of calm, victory and happiness but a form of restless, defeat and suffering”.

Berkhianat bukan jalan bagi ketenangan, kemenangan, dan kebahagiaan tetapi wujud dari kegelisahan, kekalahan, dan penderitaan.

M. Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan
Bandung, 3 Juni 2022

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button