Jutaan Massa Hadiri Aksi Bela Palestina di Monas
Jakarta (SI Online) – Aksi Bela Palestina yang diinisiasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina dihadiri sekitar dua juta lebih massa di Monas Jakarta, (11/5/2023).
Acara Aksi Bela Palestina ini juga dihadiri tiga menteri Kabinet Indonesia Maju. Mereka adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy serta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Termasuk juga hadir dalam aksi ini Lembaga legislatif diantaranya Wakil DPD RI Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, S.H., M.Si, Wakil MPR RI Dr. H. Jazilul Fawaid, SQ, MA, dan Ketua DPR RI Dr. Puan Maharani Nakshatra Kusyala Devi, S.Sos.
Ketua Pengarah Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina Prof. KH. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, M.A., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan bahwa aksi ini sebagai bentuk dukungan rakyat Indonesia kepada Palestina yang dahulunya Palestina juga telah berkontribusi dalam kemerdekaan Indonesia.
“Rakyat plaestina adalah yang pertama mengakui kemerdekanan Indonesia, bahkan sebelum 1945, pada 16 september 1944 lewat lisan mufti Palestina Amin Al-Husaini menyampaikan dukungannya melalui Radio Berlin. Inilah alasan mengapa kita melakukan aksi seperti ini, untuk mendukung Palestina,” ungkapnya.
Bahkan Mufti Amin Al-Husaini juga mendorong negara-negara Timur Tengah lainnya untuk mengakui kemerdekaan Indonesia, dan usahanya berhasil meyakinkan Mesir, Suriah, Irak, Lebanon, Yaman, Arab Saudi, dan Afghanistan untuk mendukung kemerdekaan Indonesia.
“Aksi hari ini adalah bentuk kebersamaan kita seluruh elemen dan komponen bangsa Indonesia yang cinta damai, lintas agama, ormas dan masyarakat. Maka saya minta, tunjukkanlah kebersamaan, berpegang tegulah dalam etika dan akhlak mulia, untuk saling menghargai dan bertenggang rasa. Membela Palestina adalah sesuai dengan UDD 1945, untuk mencapai kemerdekaan sejati dan kedaulatan,” tambah Prof Syamsuddin dalam sambutannya.
Dukungan terhadap rakyat Palestina juga disampaikan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani, dalam orasinya mengecam tindakan Israel kapada rakyat Palestina.
“Salah satu dari tujuan kemerdekaan Indonesia adalah untuk menciptakan ketertiban dan perdamaiaan dunia, apa yang dilakukan di Palestina adalah hal yang tidak bisa kita terima. Kita mengutuk dan menolak kekejaman penjajahan Israel yang telah menghancurkan segalanya dan terus melakukan kedzhalimannya terhadap Palestina,” tegasnya.
Puan juga menyerukan kepada pemerintah untuk tetap berperan aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina, dan mendesak kepada Israel untuk menghentikan kekejamannya kepada Palestina.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga tururt hadir dalam Aksi Bela Palestina ini, melalui suaranya yang lantang diberbagai forum dunia, Menlu tetap tegas dan lantang menyuarakan pembelaan dan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
“Atas nama pemerintah Indonesia, dukungan Indonesaia terhadap perjuangan Palestina, kita semua berkumpul disini untuk bersatu. Alhamdulillah bantuan pertama telah dilepas dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi, dan ini adalah bantuan seluruh rakyat Indonesia,” terangnya.
Pada Sabtu (4/11/2023) kemarin, Presiden Jokowi telah melepas bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Palestina. Bantuan yang diberikan sebanyak 51,5 ton, yang terdiri dari bahan makanan, alat medis, selimut, tenda dan barang logistik lainnya.
Pembantaian Israel di Palestina harusnya menggugah setiap manusia yang memiliki hati nurani, Ibu Evi Murniyati (55) salah satu peserta dari kota Bogor dalam Aksi Bela Palestina ini. Evi bahkan mengatakan kepada bahwa dia berharap bisa terbang ke Palestina untuk memasak dan merawat anak-anak yatim piatu.
“Sebagai seorang ibu dan wanita, hati saya hancur berkeping-keping ketika saya melihat anak-anak yang kehilangan rumah, orang tua, dan bahkan nyawa mereka. Mengapa mereka? Mereka tidak bersalah,” tuturnya dengan rasa sedih.
Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat agresi Israel di Jalur Gaza bertambah menjadi 9257 orang gugur syahid, 3826 di antaranya anak-anak dan 2405 wanita, serta 23.516 orang luka-luka dengan berbagai tingkat sejak 7 Oktober lalu. []