SUARA PEMBACA

K-POP Jadi Inspirasi, Bagaimana Nasib Generasi?

Generasi Unggul Hanya dengan Islam

Pembentukan generasi materialistik ala kapitalisme sangat berbeda dengan metode Islam. Dalam Islam, untuk membentuk generasi berkualitas tinggi harus dengan membangun kepribadian Islam terlebih dahulu. Kepribadian Islam sendiri terbentuk dari dua hal, yaitu pola pikir dan pola sikap Islam.

Untuk membentuk pola pikir Islami, maka pada diri seseorang harus ditanamkan keyakinan yang kuat terhadap aqidah Islam dan diberikan pemahaman tentang seluruh aturan Islam yang mengatur setiap perbuatan. Dengan begitu akan terwujud dalam dirinya tolak ukur yang benar dalam mengukur segala perkara pada Islam saja.

Sementara itu untuk membentuk pola sikap Islami, dilakukan dengan mendorong setiap individu agar membiasakan diri dan perbuatannya senantiasa terikat pada hukum syara’. Standard kebahagiaannya adalah ridho Allah, sehingga setiap akan berbuat dia melandaskan pada halal dan haram. Ia juga perlu terus berusaha mendekatkan dirinya pada Allah dengan membiasakan pada amalan-amalan sunnah, dzikir dan tilawah Al Qur’an. Dengan begitu hatinya akan selalu terpaut padaNya.

Begitulah yang dijalankan dalam Islam untuk membentuk sosok-sosok pemuda yang berkepribadian tinggi. Islam memandang penampilan fisik atau materi yang dimiiki bukanlah ukuran baik tidak kepribadiannya. Namun seberapa ketakwaannya pada Allah Swt. Ayat yang patut jadi renungan untuk hal ini adalah firman Allah Ta’ala,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat: 13)

Dengan pemahaman Islam yang kaffah, seorang muslim akan mampu menemukan jatidirinya sebagai hamba, sehingga selalu optimis dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah di bumi. Sebab ia memahami tujuan hidupnya dan mengerti apa yang harus dilakukan untuk meraihnya.

Gambaran generasi terbaik ada dalam diri para shahabat Rasul. Dengan pembinaan Islam yang dilakukan oleh Rasululah kepada para shahabat, mereka mampu tampil menjadi sosok terbaik yang mendapatkan pujian dalam Al Qur’an. Dari tangan merekalah Islam kemudian tegak menjadi kekuatan adidaya dalam sebuah institusi bernama khilafah.

Peradaban yang dibangun menjadi peradaban terbaik yang berlangsung hingga 13 abad lebih lamanya. Kesejahteraan dan kemuliaan yang dirasakan oleh umat yang hidup di bawahnya, menjangkau hingga sampai batas yang belum pernah diraih oleh peradaban lain manapun. Dalam asuhan Islam pula lahir sosok Muhammad Al Fatih yang menorehkan keagungan dan kegemilangan Islam melalui penaklukan Konstantinopel yang fenomenal dalam sejarah dunia.

Hanya dengan Islam sajalah, generasi kita seharusnya dibentuk. Generasi Islam yang bercita-cita mulia untuk menyebarkan Islam ke penjuru dunia dalam rangka merealisasikan rahmatan lil ‘alamiin sebagaimana yang Allah tuliskan dalam kitabNya yang suci. Hingga kelak akan terwujud umat terbaik, sebagaimana yang Allah janjikan dalam firmanNya,

“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik”. (TQS. Ali Imran [3]: 110).

Wallahu’alam bisshowwab.

Dwi Indah Lestari, S.TP
(Pemerhati Persoalan Publik)

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button