DAERAH

Kajian Politik Islam Persis Bogor: Pentingnya Peran Ulama dalam Kepemimpinan

Bogor (SI Online) – Pimpinan Daerah Persatuan Islam (Persis) Kota Bogor menggelar Kajian Politik Islam ke-IV di Masjid Ijtihaad Al Waalidain Kota Bogor, Ahad (24/6/2018).

Di acara yang bertema “Mempertegas Peran Ulama dalam Memilih Pemimpin yang Cinta NKRI” itu hadir sejumlah narasumber diantaranya Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc (Wakil Ketua Pertimbangan MUI Pusat), Ustaz Aay Muhammad Furqon, M.Si,. M.H (PP Persis), KH. Roudl Bahar (Penasihat Majelis Az Zikra), Ustaz Willyuddin Dhani (DDII Kota Bogor), Ustaz Mohammad Nur Sukma (Pimpinan Persaudaraan Alumni 212) dan Ustaz Iyus Khaerunnas Malik (GNPF Ulama Bogor Raya) dan Ustaz Sukmawijaya (PD Persis Bogor).

Ustaz Sukmajaya mengatakan, Kajian Politik Islam ini adalah agenda rutin PD Persis Bogor. “Jadi ini kegiatan rutin yang kebetulan saat ini momennya bertepatan menjelang Pilkada,” ungkapnya.

Ia berharap, kajian ini bisa memberikan pemahaman yang benar bagaimana politik di dalam Islam.

Sementara itu, Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin dalam tausiyahnya menjelaskan bahwa di dalam Alquran banyak ayat-ayat yang berkaitan dengan kepemimpinan. “Pemimpin dalam Islam itu keimanannya harus jelas, bukan munafik, bukan sekuler, bukan liberal, tapi yang Istiqomah Islamnya,” jelasnya.

Oleh karena itu menurut Kiai Didin, umat Islam tidak hanya perlu memilih pemimpin yang muslim, tetapi yang mukmin, yang konsisten melaksanakan agama dan punya keberpihakan kepada umat Islam.

Ustaz Aay Muhammad Furqon menambahkan, Ulama itu ibaratnya seperti garam dalam masakan. Kalau tidak ada garam masakan tidak akan enak. “Jadi kalau ada wilayah yang tidak ada ulamanya maka wilayah itu tidak bagus,” jelasnya.

“Dan garam dalam masakan itu tidak terlihat, tetapi peranannnya sangat penting. Begitu juga ulama, jasanya sangat besar namun terkadang tidak terlihat,” tambahnya.

Terkait Pilkada, ia mengingatkan agar momen tersebut dimanfaatkan dengan baik. “Kalau dari internal Persis, itu sudah ada kebijakannya. Yaitu kita harus menggunakan hak pilih secara cerdas, tolak politik uang, kalau ada yang menyogok laporkan ke panwaslu,” ungkapnya.

“Kemudian, pilihlah calon kepala daerah yang punya integritas akhlak dan berpihak pada agama,” tandasnya.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button