NASIONAL

Ketua GNPF Ulama: Aneh Bin Ajaib, Bukan Umat Islam tapi Ekstremis KKB yang Dijadikan Saudara oleh KSAD

Jakarta (SI Online) – Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak menyinggung soal KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang ingin merangkul kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Yusuf Martak mengatakan, seharusnya selaku pimpinan berkewajiban mengarahkan bawahannya agar memperlakukan umat Islam dan masyarakat pada umumnya juga sebagai saudara. Sebab umat Islam adalah umat yang cinta damai dan sangat mencintai NKRI serta umat Islam selalu berada di barisan terdepan dalam perang kemerdekaan.

“Aneh bin ajaibnya bukan umat Islam yang dijadikan saudara, justru malah ekstremis seperti KKB yang dijadikan saudara oleh KSAD,” kata Yusuf Martak di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (4/12/2021).

Sebelumnya, terkait Aksi Super Damai, Kamis, 2 Desember 2021 lalu, Yusuf Martak mengatakan bila massa aksi reuni 212 tidak pernah berujung anarkis.

Yusuf menyebut aksi reuni 212 selalu berjalan dengan damai tanpa adanya benturan dengan aparat penegak hukum.

“Aksi super super damai reuni akbar 212 tahun 2021 dengan reuni akbar yang setiap tahun kita selenggarakan, alhamdulillah tidak pernah mengarah anarkis dan menimbulkan kegaduhan apalagi sengaja berbenturan dengan aparat yang sedang menjalankan tugasnya di lapangan,” kata Ketua Steering Committee Reuni 212 ini.

Yusuf menyebut massa aksi reuni 212 selalu menyampaikan pendapatnya di publik dengan cara aturan hukum. Dia mengatakan ibu-ibu pun ingin sama-sama merangkul aparat penegak hukum.

“Berjalannya acara selalu diiringi dengan lantunan doa salawat dzikir sekaligus menyampaikan pendapat dan aspirasi secara konstitusional dilindungi oleh UUD 1945 dan UU nomor 9 tahun 1998 tentang kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum,” kata Yusuf.

“Umat Islam dalam aksi selalu ingin berangkulan bukan ingin berpukulan, bahkan emak-emak ingin juga merangkul bukan hadir untuk dipukul,” sambungnya.

Lalu, Yusuf mengatakan masyarakat mengenal aparat penegak hukum kerap menggunakan cara yang tidak humanis saat mengamankan aksi. Menurutnya hal itu malah menjatuhkan pihak aparat penegak hukum itu sendiri.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button