KHOTBAH

Khotbah Idulfitri 1443 H: Membangun Kesalehan Sosial

Dan Rasulullah Saw, menyebut bahwa tanda-tanda haji mabrur atau diterima ibadah ritual hajinya oleh Allah SWT adalah yang memiliki kesalihan sosial. Beliau bersabda:

«الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةَ» ، قَالُوا: يَا نَبِيَّ اللَّهِ مَا الْحَجُّ الْمَبْرُورُ؟ قَالَ: «إِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ»

Hajji Mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga.  Mereka bertanya: Wahai Nabiyullah, apa itu hajji mabrur?  Beliau Saw bersabda: Hajji yang selalu memberi makan orang-orang miskin dan selalu menyebarkan salam. (Musnad Imam Ahmad Mukhraja Juz 22 halaman 367).

Diriwayatkan bahwa seorang sahabat Nabi Saw. yang bernama Abu Hurairah r.a. hendak beri’tikaf di masjid Nabawi di Madinah. Namun sebelum duduk beliau, melihat ada seseorang yang didalam masjid sedang bermuram wajahnya.  Ketika ditanya, yang bersangkutan mengatakan ada problem pribadi.  Lalu Sahabat Nabi Saw itu mengajak keluar untuk diselesaikan problemnya. Orang itu bertanya: Wahai sahabat Nabi Saw bukankah anda mau beri’tikaf di masjid ini?  Abu Hurairah r.a. menjawab: Ketahuialah, bahwa pemilik kuburan ini (Nabi Saw) pernah bersabda: Sungguh tindakan salah seorang di antara kalian menyelesaikan problem saudaranya adalah lebih utama daripada I’tikaf di masjidku selama 10 tahun! Allahu Akbar!!!

Padahal i’tikaf di Masjid Nabawi 10 tahun itu sama dengan I’tikaf di masjid-masjid lain (kecuali Masjidil Haram) selama 10 ribu tahun!! Maka jelaslah membangun kesalehan sosial bagi setiap mukmin adalah suatu keharusan dan keutamaan yang luar biasa yang harus diperhatikan dan dikerjakan oleh setiap mukmin.

Hal ini selaras dengan firman Allah SWT yang menyatakan kokohnya suatu masyarakat:  

{ الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ } [الحج: 41]

(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat (termasuk membayar infaq dan shodaqah) , menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. (QS. Al Hajj ayat 41)  

الله أكبر لااله الاّ الله و الله أكبر الله أكبر ولله الحمد

Kaum muslimin jamaah shalat Idulfitri yang dirahmati Allah

Akhirnya marilah kita berdoa memohon dengan segala ketundukan kita kepada Allah SWT agar kita semua mampu membangun kesalehan sosial di samping kesalehan ritual yang telah meningkat dengan pelatihan yang Allah berikan dalam ibadah shiyam dan qiyam di bulan Ramadhan sebulan penuh.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ ويا قاضي الحاجات

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم والحمد لله رب العالمين.

الله أكبر لااله الاّ الله و الله أكبر الله أكبر ولله الحمد

KH Muhammad Al Khaththath, Sekjen Forum Umat Islam (FUI) dan Presiden Gerakan Indonesia Shalat Subuh (GISS). Naskah khotbah disampaikan dalam Shalat Idulfitri 1 Syawal 1443H di Masjid Al Muhajirin Grogol, Jakarta Barat.

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button