RESONANSI

Letnan Kolonel TNI Deddy Corbuzier? Ha…Ha…Ha…

Sebagai rakyat ikut garuk-garuk kepala dan terpaksa harus tertawa setelah mengetahui YouTuber Deddy Corbuzier mendapat gelar Letkol TNI tituler dari Menhan Prabowo. Tentu hal itu atas persetujuan Panglima TNI.

Garuk kepala tidak gatal dan ketawa tidak lucu. Sambil berulang bertanya, Deddy Corbuzier?

Bukan merendahkan tetapi hanya mempertanyakan proporsionalitas dan kapasitas berdasarkan rekam jejak pengalaman khususnya di bidang kemiliteran.

Mengapa begitu mudahnya pangkat TNI setingkat perwira menengah diberikan kepada selebriti atau YouTuber Deddy Corbuzier? Harus ada klarifikasi dari Menhan Prabowo atau Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Sejumlah pejabat pernah diundang Podcast YouTube Deddy seperti Nadiem Makarim, Luhut Binsar Panjaitan, Ma’ruf Amin, Edhy Prabowo, Juliari Batubara dan lainnya. Dua nama terakhir akhirnya ditangkap KPK.

Kontroversi pun pernah dilakukan karena Deddy Corbuzier mengundang pasangan gay Ragil Mahardika bersama suami Jermannya. Deddy dianggap memberi panggung pada perilaku LGBT.

Mantan pesulap yang kagum pada pesulap Amerika Mark Wilson ini sepulang dari Israel berganti profesi menjadi seorang mentalist. Penampilan unik pada botak, garis rambut dan eye shadow-nya menjadi “trade mark” Deddy.

Mualaf keturunan Tionghoa atas bimbingan Gus Miftah ini pensiun sebagai mentalist dan kemudian menjadi YouTuber. Viewers Deddy cukup banyak.

Penganugerahan pangkat Letnan Kolonel Tituler adalah kejutan bagi Deddy, bagi TNI dan bagi rakyat Indonesia. Bagaimana kualifikasi itu demikian mudah didapat? Diberikan oleh Menhan Prabowo yang sekaligus Ketum Partai Gerindra.

Adakah nuansa politik dengan pemberian gelar atau pangkat ini? Teringat akan pemberian gelar Profesor Kehormatan Megawati dari Universitas Pertahanan (Unhan) yang saat itu didampingi oleh Menhan Prabowo pula.

Aturan disiplin militer akan membatasi ruang gerak anggotanya meskipun berpangkat tituler.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button