DAERAH

Majelis Az Zahra Minta Wali Kota Bogor Terbitkan Aturan Tegas terhadap LGBT

Bogor (SI Online) – Penolakan terhadap kelompok LGBT (lesbian, gay, biseks, dan transgender) kembali disuarakan oleh anggota majelis taklim di Bogor, Jawa Barat.

Kali ini, jamaah Majelis Taklim Az Zahra menyuarakan penolakannya di momen pengajian rutin pekanan, Kamis (5/1/2023) di Masjid Al Muslimun, Kota Bogor.

Sikap tersebut dalam rangka menyambut hasil Ijtima Ulama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor dan pernyataan sikap ulama dan tokoh di Kota Bogor yang menolak keras LGBT, juga adanya keresahan warga Bogor pada umumnya terhadap pelaku penyimpangan seksual yang semakin banyak jumlahnya.

Baca juga: Tolak LGBT, Ijtima Ulama MUI Bogor Minta Pemerintah Tegas

“Kami warga Bogor menolak LGBT, kami jamaah Majelis Taklim Az Zahra menolak LGBT di Bogor,” kata Farida selaku pimpinan Majelis Az Zahra yang diikuti jamaah yang hadir.

“Kami menuntut Wali Kota untuk segera menerbitkan peraturan resmi untuk menghambat penyebaran LGBT di Bogor,” tegas mereka.

Dalam kajian tersebut, hadir pula Ketua Forum Masyarakat Peduli Bogor Ustaz Fitrah Ashab yang turut mengawal kasus ini sejak beberapa tahun lalu.

Fitrah mengungkapkan, jumlah LGBT khususnya di Kota Bogor itu semakin banyak setiap tahunnya.

“Korban akibat LGBT di Kota Bogor, di tahun 2022 saja sejak Januari sampai bulan November lalu itu ada 122 orang, itu berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Bogor. Jika totalnya itu tahun 2019 saja sudah 4.928 orang, kalau sekarang bisa bertambah banyak,” ungkapnya.

Baca juga: Kasus HIV/AIDS di Jabar Tinggi, Sebab Utamanya LGBT

Berdasarkan temuan kasus di lapangan, kata Fitrah, lokasi penyebaran LGBT tidak hanya di tempat umum seperti di mall. “Bahkan ditemukan kasus di dunia pesantren juga,” ujarnya.

“Karena itu, kepada orang tua kami mengimbau untuk menjaga anak-anaknya, pastikan pergaulannya terjaga dengan baik,” tambah Fitrah.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button