INTERNASIONAL

Masjid di London Kumpulkan Dana untuk Penyelidikan Genosida Uighur

London (SI Online) – Sebuah masjid Whitechapel, London melakukan penggalangan dana untuk membantu penyelidikan genosida China terhadap Muslim Uyghur oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Dilaporkan hingga Senin (12/12/2022), dana yang berhasil dikumpulkan sebanyak 54 ribu poundsterling atau Rp1.028.661.256.

Imam di Masjid London Timur Ajmal Masroor meminta jamaah maupun peserta kegiatan penggalangan dana untuk mendonasikan harta mereka, dengan tujuan membawa keadilan atas apa yang secara resmi diakui Inggris sebagai genosida terhadap Musim Uighur. Berbagai individu dan organisasi menjanjikan puluhan ribu pound hanya dalam satu malam.

Pengacara yang memimpin kasus ICC melawan China, Rodney Dixon KC, mengatakan dana tersebut diperlukan tidak hanya untuk penyelidikan kejahatan yang dilakukan terhadap Muslim Uighur oleh China, tetapi juga untuk mendapatkan saksi yang berharga untuk kasus tersebut. Dana tersebut bermanfaat melindungi mereka dan mengeluarkan mereka dari situasi itu.

“Kami baru-baru ini membawa seorang korban yang pernah berada di sebuah kamp di China dan tiba di Kyrgyzstan. Dia adalah salah satu saksi yang kami andalkan. Tapi itu membutuhkan banyak usaha, banyak dukungan dan banyak dana,” ujar dia dikutip di East London Lines, Senin (12/12/2022).

Ia juga mengatakan ingin memastikan perlindungan dan penggalangan dana diselenggarakan di Masjid London Timur, untuk memberikan dukungan seluas mungkin dari komunitas Muslim. “Peristiwa ini sangat penting, untuk menjaga agar api tetap menyala dan memastikan orang tahu itu,” lanjutnya.

Masjid London Timur merupakan salah satu masjid terbesar di Eropa, dengan lebih dari 7.000 jamaah untuk sholat. Adapun kasus terkait Uighur ini diperumit oleh fakta ICC tidak memiliki yurisdiksi di China. Menurut Dixon, bukti menunjukkan Uighur telah dikumpulkan di Tajikistan yang merupakan anggota ICC, dan dibawa ke kamp di China.

Ia menyebut China tidak ingin ada pembangkang di pengasingan (Tajikistan). Hal ini seolah-olah menunjukkan besarnya ambisi mereka.

Dixon pun berencana membawa kasus tersebut ke ICC terhadap Tajikistan, sehingga ICC dapat menyelidiki China melalui kejahatan yang mereka lakukan di negara anggota ICC.

Di PBB, ia mengebut banyak negara Muslim memilih China karena China memberi mereka banyak bisnis. Karena itu, maka pilihan terakhir jatuh pada negara-negara seperti Inggris, untuk mengambil tindakan.

Ia lantas mengatakan Muslim Uighur juga memiliki sejarah panjang ketidaksetujuan terhadap Partai Komunis China. Orang-orang menjadi sasaran karena etnis dan agama mereka, tetapi juga karena China tidak ingin ada perbedaan pendapat atau kemungkinan pemisahan.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button