AL-QUR'AN & HADITS

Mengenal Hadits Mutawatir

Begitu juga hadits tentang syafaat, sebagaimana disebutkan oleh al-Qadlhi ‘Iyadlh. Perawi dari kalangan sahabat mencapai lebih dari 40 orang.

Ibnu Abdul Bar juga menuturkan, kurang lebih ada 70 sahabat yang meriwayatkan hadits tentang mengusap pada sepasang khuff. Sekitar 100 sahabat telah meriwayatkan hadits tentang mengangkat kedua tangan ketika berdo’a.

Jumlah hadits mutawatir secara keseluruhan sedikit sekali dibanding jumlah hadits ahad. Bahkan saking sedikitnya, hampir tidak ditemukan dalam periwayatan para perawi. Istilah mutawatir lebih familiar dalam disiplin ilmu Ushul Fiqh. Karena para ahli hadits tidak menamakannya dengan nama khusus dan bisa jadi mutawatir bukan produk mereka.  Muhadditsin lebih konsentrasi pada hadits ahad yang memerlukan penelitian para perawinya.

Hadits yang masuk dalam kategori mutawatir secara keseluruhan bisa diterima dan tidak butuh untuk menyelidiki pribadi para perawi. Bahkan wajib untuk mengamalkannya. Dan juga orang yang mengingkari hadits mutawatir divonis kafir. Hadits mutawatir ini juga dapat berimplikasi pada hukum ilmu dharuri. Ilmu dharuri yaitu ilmu yang menuntut kita untuk membenarkannya, sekiranya tidak bisa ditolak. Seperti orang yang menyaksikannya secara langsung.

Hanya segelintir ulama saja yang telah mengumpulkan dan membukukan hadits mutawatir.

Beberapa karya ulama yang memuat hadits mutawatir antara lain:

Al-Azhar al-Mutanatsirah fi al-Akhbar al-Mutawatirah, karya al-Suyuthi (wafat 911 H). Kitab ini disusun berurutan sesuai bab. Beliau menyebutkan hadits yang telah diriwayatkan oleh sepuluh atau lebih perawi. Tak luput juga penyebutan sanad pada tiap hadits. Bahkan semua matan hadits termasuk dalam kategori hadits mutawatir lafdzhi. Kitab ini memuat kurang lebih seratus hadits.

Qathf al-Azhar, karya al-Suyuthi. Kitab ini merupakan ringkasan kitab Al-Azhar al-Mutanatsirah fi al-Akhbar al-Mutawatirah. Di dalamnya memuat hadits yang telah diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.

Nadzhm al-Mutanatsir Min al-Hadits al-Mutawatir, karya Muhammad bin Ja’far al-Katani (W.Th. 1345 H). Kitab ini memuat 310 hadits mutawatir lafdzhi dan maknawi.

Syukron Assyabiq, Tulang Bawang, Lampung.

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button