NASIONAL

Menristekdikti akan Rekrut Rektor Asing, Fahri: Harusnya Dia Malu

Jakarta (SI Online) – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mempertanyakan konsep Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir yang mengatakan hendak mengundang ahli asing menjadi rektor di perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia agar menjadi berkelas dunia.

Menurut dia, wacana rekrutmen rektor asing ini bisa berdampak mengecilkan bangsa Indonesia.

“Menristekdikti seharusnya malu karena tidak memiliki konsep memajukan perguruan tinggi,” kata Fahri Hamzah menjawab pertanyaan pers, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu 31 Juli 2019.

Fahri mengritik keras wacana Menristekdikti M Nasir dan menilainya tidak memiliki konsep untuk mengelola dan memajukan pendidikan tinggi.

“Menteri Ristekdiktinya yang harus kita tanya, apa konsepnya,” kata Fahri Hamzah,

Menurut Fahri, untuk mengembangkan dan memajukan perguruan tinggi di Indonesia, janganlah ujuk-ujuk mengundang orang asing untuk menjadi rektor di perguruan tinggi negeri di Indonesia, tapi konsep pembangunan dan pengembangannya yang harus disiapkan.

“Saya tanya kepada menterinya, apakah punya konsep untuk mengembangkan dan memajukan pendidikan tinggi menjadi berkelas dunia,” katanya lagi.

Fahri menegaskan, para pakar dan ilmuwan Indonesia jika diberikan kesempatan, sanggup menjadi rektor di kampus kelas dunia.

“Persoalannya, bukan orang Indonesia atau orang asing yang menjadi rektor, tapi konsep pengembangan pendidikan perguruan tinggi yang perlu diperbaiki. Ini yang saya tanyakan kepada menterinya, ada nggak,” katanya pula.

Menurut Fahri, perguruan tinggi negeri Indonesia bisa menjadi perguruan tinggi berkelas dunia, asalkan konsep dan kebijakannya mendukung untuk menjadi kelas dunia. “Jangan, sedikit-sedikit mengundang orang asing untuk ke Indonesia,” katanya.

Dia mengusulkan agar Menristekdikti mengundang para rektor perguruan tinggi di Indonesia, dimusyawarahkan dan dicari solusinya bersama, untuk menjadikan perguruan tinggi negeri menjadi perguruan tinggi kelas dunia. “Bukannya malah mau merekrut rektor asing,” katanya lagi.

Ia mengingatkan, presiden menunjuk seseorang menjadi menteri karena dinilai sebagai ahli dan profesional di bidangnya, sehingga mampu mengelola persoalan, mengatasi, dan memajukan bidang yang dipimpinnya.

“Menristekdikti seharusnya sangat menguasai persoalan pendidikan tinggi dan mampu memimpin pendidikan tinggi di seluruh Indonesia,” katanya pula.

sumber: ANTARA

Artikel Terkait

Back to top button