OPINI

Muktamar Bermarwah

Ia menegaskan pentingnya tajdid berbasis ijtihad untuk mengatasi berbagai persoalan kemasyarakatan dan kenegaraan. Muhammadiyah memiliki segala instrumen dan kelengkapan untuk membangun umat dan bangsa, ujarnya.

Muktamar telah usai. inovasi berkemajuan untuk mencerahkan semesta menghasilkan Risalah Islam Berkemajuan dengan manhaj tauhid, Qur’an Sunnah, ijtihad dan tajdid, washatiyah dan rahmah lil alamiin. Bermakna untuk menjawab isu-isu strategis keumatan, kebangsaan dan kemanusian universal. Islam sebagai fondasi dan harus menjadi solusi.

Muktamar Muhammadiyah ke-48 yang diadakan pasca pandemi covid 19 memang dirasakan bermarwah dan dapat menjadi tauladan.

Dilaksanakan di tengah iklim kehidupan sosial yang sarwa materi atau transaksional. Kemurnian agama yang tetap terjaga tanpa melepas aspek kolaborasi kultur dengan inovasi berkemajuan.

Peserta penutupan Muktamar tersenyum saat KH Ma’ruf Amin mengakhiri sambutan dengan kalimat “nashrun minallahi wa fathun qarib” kalam akhir khas Muhammadiyah. Lalu melanjutkan dengan “wallahul muwafiq ilaa aqwamith thoriq” khas NU. He..he.. kolaborasi dalam rangka ukhuwah.

Senafas dengan penggalan lirik theme song Muktamar:

Di Solo jalin ukhuwah
Muktamar satukan langkah
Bersama majukan Indonesia

Sampai jumpa pada Muktamar ke-49 Insyaallah.

M. Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Keagamaan
Solo, 21 November 2022

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button