OPINI

Pam Swakarsa dan Orientasi Salah Arah

Pandangan Islam

Prinsip yang menjadi asas pelayanan negara kepada rakyatnya adalah hadits Nabi Saw berikut ini.

Berikanlah kabar gembira dan janganlah membuat takut. Dan mudahkanlah urusan, janganlah mempersulit.

Dengan demikian, rakyat akan merasa aman dalam kehidupannya. Bahkan rakyat merasa tidak ada rasa aman tatkala tidak hadirnya negara. Hal demikian bisa kita pahami dari pernyataan Ibnul Mubarak berikut ini:

Sekiranya kalau bukan Khilafah, niscaya tidak akan aman jalan-jalan kita, dan kaum lemah akan berada dalam dominasi kaum yang lebih kuat.

Artinya negara hanya menggunakan aparaturnya yaitu kepolisian dan militer. Kepolisian untuk menjamin keamanan dalam negeri. Militer menjaga kedaulatan negara dari rongrongan luar.

Sedangkan secara kelembagaan, kepolisian itu di bawah naungan Departemen Keamanan Dalam Negeri. Kepolisian bertugas menangani kasus kejahatan dan kemaksiatan, seperti murtad, peminum khamr, pembegal jalanan, pembunuhan, dan lainnya.

Adapun terkait daya kritis masyarakat. Islam memberikan hak untuk bermusyawarah bagi rakyat kepada para penguasa. Rakyat bisa memberikan masukan dan pandangan untuk kebaikan negara. Di samping itu, kaum muslimin mendapatkan kewajiban melakukan koreksi kepada penguasa. Dengan begitu, negara bisa lurus dalam melakukan pelayanan kepada rakyatnya.

Masyarakat Islami merupakan masyarakat yang pola pikir dan perilakunya disandarkan pada koridor halal haram. Tatkala dibolehkan bagi mereka untuk menyampaikan pandangan melalui demonstrasi (mudhaharah), tentunya mereka akan menerapkan adab-adabnya. Mereka tidak akan melakukan kerusakan di jalan, tidak mengganggu ketertiban umum dan melakukan amar makruf dan nahi munkar di jalan. Demikianlah adab-adab di jalan yang digariskan oleh Islam. Demikianlah potret rakyat yang berhasil dibentuk ketika negara melakukan pendekatan edukasi, sebelum melakukan pendekatan qonun atau aturan.

Walhasil, negara dengan rakyat akan saling mendukung dalam melakukan kebaikan. Negara tidak menaruh curiga kepada rakyatnya. Sebaliknya, rakyat pun tidak menaruh curiga kepada negaranya.

25 Januari 2021

Ainul Mizan
Peneliti LANSKAP

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button