Pelajar Muslim di London Dipaksa Berhenti Shalat oleh Gurunya
London (SI Online) – Seorang pelajar Muslim di sekolah London, Inggris, dipaksa berhenti shalat oleh gurunya sebab dianggap sebagai “tindakan pembangkangan.”
Pelajar bernama Thaher Tarawneh (12) terpaksa shalat di luar sekolah karena ruangan ibadah di sekolahnya digembok. Dia dan teman-temannya sedang shalat di taman bermain sekolah Akademi Ark Soane yang baru dibuka ketika mereka disela dan dengan agresif disuruh “berhenti segera.”
Tarawneh terus shalat sementara teman-temannya melarikan diri dari tempat tersebut. Pada saat itu, seorang anggota staf diduga mencengkeram pinggangnya dan memindahkan blazernya dari lantai, yang dia gunakan sebagai sajadah.
Dia kemudian dikirim pulang pada sore hari dan dipaksa menandatangani pernyataan yang menurutnya bukan cerminan peristiwa yang sebenarnya.
Lalu, ayahnya memberi tahu MyLondon, “Kami mencoba mendidik anak-anak kami untuk memiliki keyakinan tertentu, dan tidak boleh ada anggota staf yang mencoba menantang mereka.”
“Menurut pemahaman saya, anak-anak lain melarikan diri karena mereka takut dengan teriakan anggota staf ini,” papar dia, dilansir Arab News, Senin, 7 Februari 2022 lalu.
Dia menambahkan, “Thaher tahu untuk tidak menghentikan shalatnya kecuali ada sesuatu yang mendesak. Jadi bagi anggota staf ini menyela shalatnya dan kemudian melanjutkan menganiaya anak saya, itu tidak dapat diterima.”
Orang tua Tarawneh meminta untuk melihat rekaman CCTV dari insiden tersebut, tetapi mengatakan permintaan mereka ditolak saat tiba di sekolah. Mereka telah mengajukan keluhan resmi ke sekolah dan Dewan Ealing. Sekolah telah mengkonfirmasi penyelidikan formal sedang berlangsung.
Orang tua Tarawneh sedang mempertimbangkan memindahkan anaknya dari sekolah itu, dengan mengatakan, “Dia mungkin didiskriminasi karena agamanya.”
“Kami menyelidiki insiden itu ketika itu menjadi perhatian kami, termasuk meninjau semua bukti yang tersedia dan mewawancarai semua yang terlibat,” papar Kepala Sekolah Ark Soane Academy, Matthew Neuberger.
red: a.syakira
sumber: sindonews.com