Pilgub Sumut: Eramas Unggul di Wilayah Islam, Djoss di Mayoritas Kristen
Medan (SI Online) – Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur (Pilgub) Sumut 27 Juni 2018 telah usai. Semua proses yang dijalani juga terbilang sukses, tertib, dan aman.
Pasangan nomor urut 1 Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas) dinyatakan menang telak atas pasangan nomor urut 2 Djarot Saiful-Sihar Sitorus (Djoss).
Berdasarkan hasil hitung cepat KPU Sumut dengan suara masuk 91.38% atau 25.110 dari 27.479 Tempat Pemungutan Suara (TPS), pasangan nomor urut 1 Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah mengungguli pasangan nomor urut 2 Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus.
Catatan KPU, Edy-Ijeck memperoleh 57.69% atau 3.005.972 suara. Sedangkan Djarot-Sihar meraih 42.31% atau 2.204.550 suara.
Tercatat bahwa Eramas unggul di 17 kabupaten/kota. Penduduk di wilayah-wilayah yang dimenangkan Eramas tersebut, mayoritas beragama Islam.
Mulai dari Asahan, Batubara, Deliserdang, Binjai, Medan, Padang Sidempuan, Tanjung Balai, Tebing Tinggi, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Langkat, Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Serdang Bedagai, sampai Tapanuli Selatan.
Sementara Djoss sebaliknya, unggul di 16 kabupaten/kota yang penduduknya mayoritas beragama Kristen. Antara lain Dairi, Humbang Hasudutan, Karo, Gunung Sitoli, Pematang Siantar, Sibolga, Nias, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Utara, Pakpak Bharat, Samosir, Simalungun, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Toba Samosir.
Menurut pengamat politik yang juga merupakan Dekan FISIP UMSU Dr. Arifin Saleh Siregar, politik identitas sangat mempengaruhi Pilgub Sumut 2018.
Politik identitas tersebut, lanjut Arifin Saleh, berdampak positif bagi praktik demokrasi masyarakat Sumatera Utara.
“Kita merasa senang karena politik identitas yang terjadi tidak seperti yang ditakutkan pihak luar. Malah, politik identitas ini justru mencerdaskan karena masyarakat jadi melek politik,” katanya, seperti diberitakan Kantor Berita RMOLSumut, Sabtu (30/6/2018).
red: farah abdillah