Sandi: Kita Butuh Pemerintah yang Tanggap, Bukan Gemar Tangkap
Jakarta (SI Online) – Mantan Calon Wapres Sandiaga Uno angkat bicara terkait wabah virus Corona. Melalui sebuah tayangan video, pria yang akrab disapa Sandi ini menguraikan pandangannya.
“Di tengah masa sulit ini, izinkan saya mengajak kita semua merenungi satu kata, solidaritas. Inilah mantra sakti yang membuat republik ini tegak berdiri,” ujar Sandi dikutip Suara Islam Online, Jumat (21/3) melalui video Sandi yang diunggah di media sosial.
Menurutnya, solidaritas itulah yang menjamin soliditas bangsa-bangsa lain datang membantu kala kita membutuhkan.
“Kita merasakan pada era Presiden Yudhoyono, ketika negara lain tanpa ragu-ragu membantu kita mengatasi bencana gempa dan tsunami Aceh 2004, disusul dengan bencana-bencana lain di tahun berikutnya. Kita tegak berdiri. Bukan saja karena kita kuat, tetapi juga karena solidaritas internasional,” ungkapnya.
Bulan lalu, kata mantan Wagub DKI Jakarta itu, ketika wabah corona melanda China dan beberapa negara lain, kita terguncang melihat langkah yang diambil pemerintah.
“Bukan rencana darurat yang disiapkan, tetapi (malah) insentif sektor pariwisata,” tukasnya.
Sandi juga mempertanyakan mengapa pemerintah tidak segera membatasi pintu masuk untuk menekan penyebaran wabah itu. Ia juga kecewa saat pemerintah malah sibuk menyiapkan anggaran untuk influencer asing daripada menyiapkan tenaga medis.
“Pintu masuk bukan dipersempit, malah dibuka lebar. Bukan tenaga medis yang dipersiapkan, tetapi anggaran untuk influencer asing,” ujarnya.
Saat ini, menurut data terakhir rasio kematian akibat virus Corona di Indonesia jauh diatas rasio rata-rata kematian di dunia.
“Di negara demokrasi, rakyatlah panglimanya, bukan ekonomi atau politik. Seluruh usaha menghadapi virus corona, sepenuhnya harus dilakukan untuk kepentingan rakyat,” tutur Sandi.
“Rakyat butuh pemerintahan yang tanggap, bukan yang gemar menangkap. Pemimpin pemimpin yang mau mendengarkan, bukan malah mereka yang merasa berbeda di sosial media. Pemimpin-pemimpin yang terus mendengarkan; inilah yang diperlukan oleh bangsa dan rakyat Indonesia,” tambahnya.
Meski demikian, Sandi meyakini bahwa Presiden Jokowi tentunya memiliki kapasitas dalam menghadapi masalah besar yang saat ini melanda Indonesia.
“Kita berharap beliau segera muncul sebagai panglima tertinggi, mengerahkan segenap sumber daya bangsa untuk berperang menghadapi Corona. Beliau juga tampil terdepan menjadi negarawan menggalang solidaritas yang lebih erat dengan bangsa-bangsa lain di dunia,” tandas Sandi.
red: adhila