NASIONAL

Sekjen FUI: Spirit 212 Tidak Boleh Padam

Jakarta (SI Online) – Sekjen Forum Umat Islam (FUI) KH Muhammad al Khaththath mengatakan bahwa perjuangan umat Islam dengan spirit 212 harus terus berlanjut dan tidak boleh padam. Hal tersebut dikatakannya untuk membantah pihak-pihak yang menganggap bahwa gerakan 212 sudah selesai.

Untuk membuktikannya, Ustaz al Khaththath menyarankan kepada para penggerak seperti Persaudaraan Alumni 212 ataupun Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama untuk mempersiapkan aksi reuni dan memanggil seluruh alumni dan simpatisan 212 untuk berkumpul kembali.

“Dan berkumpul itu dilindungi undang-undang, jadi jangan takut untuk berkumpul,” jelasnya dalam konferensi pers di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu malam (10/7/2019).

Menurut al Khaththath, spirit 212 perlu dipelihara bahkan dikembangkan. “Namun yang perlu diingat bahwa gerakan ini harus bertujuan untuk lii’la’ikalimatillah (meninggikan kalimat Allah), kalaupun kemarin kita mendukung dalam urusan kepemimpinan itu hanya sarana untuk memperjuangkan lii’la’ikalimatillah. Dan ini tidak boleh berhenti, dakwah dan amar makruf nahi munkar harus terus dilakukan dalam kondisi apapun,” jelasnya.

Terkait situasi sosial politik saat ini, pihaknya juga menegaskan bahwa kecurangan tetap harus ditentang. “Jadi tidak ada rekonsiliasi dengan kecurangan, karena kecurangan itu salah satu bentuk kezaliman. Dalam surat Hud 113 Allah SWT berfirman; Jangan kalian cenderung berpihak kepada orang-orang zalim, yang menyebabkan kalian akan disentuh api neraka. Ini yang mengingatkan kita, ini yang harus diekspos dalam rangka lii’la’ikalimatillah,” tutur al Khaththath.

“Yang sudah dimenangkan ya sudah menang saja, silahkan menikmati kemenangan itu, tapi kita hanya mengingatkan bahwa jabatan menurut Rasulullah adalah amanah dan di hari kiamat akan menjadi sesalan dan menjadi kehinaan kecuali orang yang mengambil jabatan dengan cara yang hak, tidak dengan cara batil,” tambahnya.

Oleh karena itu, Ustaz al Khaththath mengingatkan kembali bahwa semua harus tetap berjuang mewujudkan Indonesia adil makmur. “Siapapun yang berkuasa, amar makmuf nahi munkar tidak boleh berhenti dalam kondisi apapun, agar keadilan sosial dan kemanusiaan yang adil beradab bisa diwujudkan,” tandasnya.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button