OASE

Telaah Motivasi Hidup: Bagaimana Mencintai Ujian-Nya?

Bahwa ternyata, amal baik yang membentuk modal ketakwaan yang baik. Sehingga wajar dalam banyak ayat-Nya, Allah SWT selalu menyandingkan iman dengan amal saleh/baik dengan kata hubung dan, yang artinya keimanan harus diiringi dengan amal saleh. Diperkuat juga dengan yang Rasulullaah sampaikan tentang pentingnya amal wajib dan amal sunnah:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman, ‘Barangsiapa yang menyakiti waliku, maka Aku mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang paling Aku cintai selain apa yang Aku wajibkan baginya. Hamba-Ku senantiasa mendekat diri kepada-Ku dengan amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Apabila aku telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepadaku, pasti aku beri. Jika dia meminta perlindungan kepada-Ku pasti aku lindungi.’” (HR. Bukhari)

Bahwasanya jika Allah SWT telah mencintai seorang hamba maka Allah SWT pasti menolongnya. Bahkan Allah SWT akan menjadi mata, tangan, dan kaki. Dan Allah SWT mengabulkan apa yang dipinta dan memberikan perlindungan-Nya. Tentu sungguh indah hidup dengan naungan cinta-Nya. Sehingga ternyata sesederhana itu mencintai ujian-Nya: sesederhana meniatkan keseluruhan hidup hanya untuk-Nya dan selalu membersamai iman dengan sebanyak mungkin melakukan amal saleh.[]

Ratu Kusumawati, S.Si, Mahasiswa Pascasarjana Interdisciplinary Islamic Studies Psikologi Pendidikan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button