INTERNASIONAL

Tentara Arab Saudi Tembak Drone di Dekat Istana Raja Salman, Apa yang Terjadi?

Riyadh (SI Online) – Aparat keamanan di Arab Saudi menembak jatuh drone di kompleks istana kerajaan di ibu kota Riyadh, yang masuk dalam kawasan tertutup.

Dilansir BBC Indonesia (22/4), Insiden ini terjadi pada Sabtu  21 April  malam dan video yang beredar di internet sepertinya memperlihatkan adu tembak yang cukup sengit di kompleks kediaman para anggota kerajaan tersebut. Kejadian itu langsung memicu rumor, yang cepat beredar di media sosial tentang kemungkinan ‘kudeta’ atau ‘perlawanan politik’ di Saudi.

Mungkin untuk meredam rumor ini, kepolisian di Riyadh mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan ‘drone mainan berukuran kecil’ ditembak jatuh karena diterbangkan di kawasan tertutup.

Menurut kantor berita resmi Saudi (SPA), drone tersebut diterbangkan di kawasan Khuzama di Riyadh, sekitar pukul 19.50 waktu setempat. Belum diketahui siapa yang menerbangkan drone, tapi polisi Saudi menegaskan penyelidikan sudah dilangsungkan.

Belum juga ada penjelasan apakah ada korban atau kerusakan dalam insiden ini. Seorang sumber yang tak bersedia disebutkan namanya kepada kantor berita Reuters mengatakan bahwa Raja Salman tengah tak berada di kompleks istana saat kejadian penembakan drone berlangsung,

Kepolisian Arab Saudi dilaporkan telah memulai penyelidikan atas aksi penembakan yang dilakukan oleh polisi yang bertugas mengamankan istana Raja Salman bin Abzul Aziz al-Saud di Riyadh. Polisi Saudi itu diketahui menembaki sebuah drone yang menerobos zona larangan terbang di dekat istana Raja Salman.

“Pasukan keamanan berurusan dengan sebuah mainan bertipe drone yang tidak sah, setelah menjatuhkannya di sebuah titik keamanan di lingkungan al-Khuzami,” kata pihak Kepolisian Distrik Riyadh.

“Investigasi atas insiden itu, yang terjadi pada semalam sedang berlangsung,” sambungnya dalam sebuah pernyataan, sepertio dilansir kantor berita negara Saudi, SPA pada Minggu (22/4).

Sebelumnya diberitakan, penembakan di istana Raja Salman ini semula dianggap warga sebagai serangan teroris. Ada juga yang sempat mengira bahwa insiden tersebut merupakan percobaan kudeta.

Serangan polisi terhadap drone itu direkam seorang warga dan dengan cepat menyebar di media sosial. Sebuah rekaman yang diambil di tempat kejadian menunjukkan kendaraan militer atau darurat dengan lampu berkedip bermunculan di sekitar istana. Beberapa petugas meletuskan tembakan dengan senjata berat terhadap drone tersebut

Pada 2017, seorang pria bersenjata mengeluarkan tembakan di pintu gerbang di kediaman raja di Jeddah, menewaskan dua petugas keamanan dan melukai tiga orang lainnya sebelum akhirnya ditembak mati. Aparat menemukan senjata Kalashnikov dan tiga bom molotov.

Drone menjadi persoalan sensitif di Saudi karena di masa lalu kelompok perlawanan Houthi di Yaman menggunakan drone untuk menyerang sasaran di Riyadh. Pemerintah Yaman mengatakan drone yang dipakai kelompok Houthi ‘dipasok oleh Iran’. Kelompok perlawanan ini juga menembakkan rudal ke wilayah Saudi.

Saudi memimpin koalisi sejumlah negara yang bertempur melawan kelompok Houthi di Yaman, yang dikatakan Saudi mendapat dukungan penuh pesaing Saudi di kawasan, Iran.

Sumber : bbci/tribun

Artikel Terkait

Back to top button