DAERAH

Unej Lakukan Strategi Senyap Deradikalisasi Mahasiswa

Jember (SI Online) – Strategi “senyap” dalam melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganan deradikalisme dilakukan di kampus Universitas Jember (Unej).

“Kami sebagai lembaga perguruan tinggi negeri (PTN) ingin menyiapkan SDM Indonesia masa mendatang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara, bukan sebaliknya,” kata Rektor Universitas Jember (Unej) Moh Hasan di Kampus Unej, Jember, Rabu (27/11) seperti dikutip ANTARA.

Unej melalui Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) melakukan pemetaan terhadap paham radikalisme dengan sasaran mahasiswa pada tahun 2017.

“Pemetaan radikalisme dilakukan setelah ada seorang mahasiswa yang mengaku keluar dari salah satu organisasi yang berafiliasi dengan gerakan terorisme di Indonesia. Pemetaan itu untuk melihat situasi mahasiswa terkait dengan radikalisme,” kata Moh Hasan.

Hasil pemetaan itu, menurut dia, cukup mengejutkan. Namun, instrumen pemetaan radikalisme yang digunakan Tim Pemetaan Pemikiran Keagamaan LP3M masih perlu dikaji lagi dan hasil tersebut juga sudah disampaikan kepada BNPT.

“Dari hasil pemetaan itu, kami melakukan langkah-langkah pencegahan, seperti perbaikan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) dan pendidikan kewarganegaraan (PKN), kemudian kunjungan ke pesantren, dan konseling terhadap mahasiswa yang diduga terpapar radikalisme,” katanya.

Ia menegaskan, Unej tidak tinggal diam terhadap hasil pemetaan mahasiswa yang terpapar radikalisme meskipun pihaknya belum meyakini kebenaran hasil penelitian tersebut 100 persen benar.

“Kami memperhatikan data itu. Namun, upaya pencegahan dan penanganan terhadap radikalisme di Unej dilakukan dengan ‘senyap’, seperti konseling agama yang diberikan kepada salah satu mahasiswa yang terindikasi memiliki benih-benih radikalisme,” ucap Rektor Unej dua periode itu.

Kalau ada mahasiswa yang teindikasi memiliki potensi radikal, lanjut dia, pihak dosen Unej yang memiliki kemampuan yang memadai soal itu akan mencoba mendekati, kemudian menjalani proses untuk meredikalisasi agar seolah-olah pandangan benar yang mereka sampaikan bisa terimbangi dengan pandangan lain yang referensinya kuat sehingga mahasiswa tersebut bisa menjadi toleran lagi.

red: asyakira

Artikel Terkait

Back to top button