SUARA PEMBACA

Unicorn, Produk Pro-Kapitalis Bikin Hati Miris

Mindset terhadap investasi asing untuk pertumbuhan ekonomi merupakan produk kapitalisme yang semu dalam melahirkan kesejahteraan suatu bangsa. Karena bagaimana Indonesia bisa maju jika semua perusahaan yang seharusnya dikuasai Indonesia justru malah dikuasai asing. Dengan dalih investasi perusahaan pun beralih kepemilikan, keuntungan yang harusnya jadi milik Indonesia kini lari ke kantong-kantong investor asing. Dan akhirnya negara ini hanya bisa gigit jari tak punya apa-apa lagi untuk membiayai negara ini. Kalau sudah begitu rakyat yang ditekan untuk bayar pajak sebagai sumber penghasilan negara. Rakyat yang sudah susah tambah sengsara, hanya menjadi budak di negerinya sendiri.

Seharusnya bila negara ini ingin mandiri, jangan biarkan investor asing menguasai unicorn atau sumber daya alam lainnya. Indonesia harus bersikap tegas terhadap investasi yang dapat melemahkan kedaulatannya baik didalam dan luar negeri. Ambil alih perusahaan dan sumber daya alam milik negeri ini. Dengan mengelola sendiri unicorn dan sumber daya alam lainnya maka akan menambah pemasukan negara, dan negara pun lepas dari intervesi asing.

Di dalam Islam orang kafir harbi fi’lan, seperti warga negara AS, Inggris, Rusia, dan Israel tidak dibenarkan mendirikan atau mempunyai perusahaan di dalam negara khilafah. Karena visa yang diberikan oleh khilafah kepadanya adalah visa untuk mempelajari Islam saja, bukan visa bisnis atau yang lain.

Sedangkan orang kafir harbi hukman, dimana hubungan antara negaranya dan negara khilafah bukan hubungan perang maka boleh tidaknya mendirikan perusahaan tergantung klausul perjanjian antara negaranya dengan negara khilafah. Jika ada maka mereka boleh mendirikan perusahaan namun tetap terikat dengan ketentuan hukum Islam. Namun dalam bisnisnya tidak boleh mencakup barang-barang milik umum maupun negara, seperti sumber daya alam. Karena dua sektor tersebut tidak boleh dikuasai oleh individu (swasta) baik asing maupun domestik.

Inilah aturan yang jelas dalam Islam mengenai perusahaan yang dikuasai asing. Jika Islam diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan, maka kesejahteraan dapat terwujud. Wallahu a’lam bishowab.

Rosmita
(Aktivis Muslimah Peduli Umat)

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button