Wahai Crosshijaber, Hentikan Perilaku Sekulermu!
Sepandai-pandainya tupai melompat, jatuh juga.
Jagat netizen geger. Pasalnya terciduk komunitas aneh bin ajaib yang menamakan diri crosshijaber. Lagaknya berhijab, tak sedikit malah yang syar’i lengkap dengan niqab alias cadar nyatanya imitasi. Aslinya pria yang menyaru jadi putri. Ngeri!
Sejak rajin fotonya wira-wiri di dumay, kehadiran para hijaber palsu ini akhirnya mengundang reaksi. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan bahwa fenomena crosshijaber perlu diwaspadai.
“Fenomena cross-hijaber perlu diwaspadai, apa motif gerakan ini, apakah sekadar mode saja ataukah ada motif lain, misalnya kriminal, teror atau ingin merusak citra hijab itu sendiri,” kata Wakil Ketua Umum MUI KH Zainut Tauhid Sa’adi kepada Republika, Senin (14/10).
Wajar kalau MUI meradang. Mereka yang tergabung dalam gerombolan ini semua pria yang berdandan bak muslimah lengkap dengan gamis dan cadar. Tak sedikit yang bersolek agar benar menyerupai perempuan. Anehnya lagi di antara aktivitasnya yang menonjol, keluar masuk toilet atau kamar ganti wanita. Sekedar bisa melihat sebagian aurat wanita, wajah atau kaki dirasa cukup memuaskan hasrat mereka.
Terbaru, seorang pria berinisial AM (19) yang menggunakan hijab lengkap dengan cadar dilaporkan ke Polsek Ternate Selatan. (kumparan.com, 15/10/2019). Pria tersebut diduga melakukan tindakan pencurian. Tebak di mana? Di kos-kosan yang isinya rerata mahasiswi tulen!
Ciri Sekuler, Masa Bodoh terhadap Dosa
Mafhum di berbagai kalangan, termasuk yang awam, hijab merupakan busana Muslimah. Ditetapkan oleh Allah berupa perintah. Hukumnya? Wajib, bukan sunah.
Cermati penggalan firman Allah berikut, “Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya…..” (TQS An-Nuur:24)
Serta yang satu ini, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” (TQS Al-Ahzab: 59).
Seruannya jelas kepada wanita bukan laki-laki. Maka jangan heran jika ada pria doyan mengenakan hijab jadi layak dicurigai. Apa motif yang melatarbelakangi? Murni semata kelainan diri yang haus sensasi atau terselip niat busuk yang menggerogoti?
Sampai di sini jadi wajar pula bila terbersit kecurigaan, jangan- jangan perilaku absurd yang dilakukan demi merusak citra hijaber asli. Ya, di alam sekuler seperti sekarang ini hal tersebut patut dipertanyakan. Sebab kemudharatan apa lagi yang tak mungkin ada?
Asal tahu saja, Allah SWT sudah tetapkan selama berpaling dari peringatan Allah maka hidup bakal terasa sempit. Kerusakan mengimpit. Kekejian yang tak pernah terlintas di pikiran, salah satunya seperti crosshijaber pun jadi lekat.
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku (Kitab-Ku), maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit.” (TQS Thaha: 124)
Pemisahan agama dari kehidupan yang menjadi ciri sekuler tak pelak melahirkan sikap masa bodoh terhadap dosa. Sebabnya, bila Tuhan tak diperkenankan mengatur manusia maka tinggal nafsu yang bicara. Bahkan neraka yang harusnya hal niscaya tak jarang jadi sekedar bahan canda.
Tampak crosshijaber yang kini menggejala hanya menambah sekian banyak hal rusak yang membahayakan umat. Harus ditolak dan tak dikasih tempat. Karena dampaknya bukan hanya pada segelintir orang namun juga pada generasi umat, kini dan nanti.