NASIONAL

Wakil Wantim MUI Desak Polri Tangkap Kelompok Makar ‘Maluku For Israel’

Jakarta (SI Online) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi mengecam keras munculnya kelompok “Maluku for Israel” yang mendukung penjajah Israel yang saat ini melakukan genosida terhadap bangsa Palestina.

Dalam video yang beredar di media sosial, diketahui ada sekelompok orang di GBI (Gereja Bethel Indonesia) Jemaat Haleluya Ministry di Kota Ambon, Maluku yang melakukan propaganda dukungan terhadap Israel dan berencana ke Yerusalem untuk mengadakan pertemuan.

Video tersebut diposting oleh akun bernama Qumran Israel, namun video berjudul Maluku for Israel itu sudah dihapus. Meski demikian, video tersebut sudah beredar luas di platform media sosial lainnya.

Kiai Muhyiddin menilai, munculnya gerakan propaganda pendukung Israel itu diduga bagian upaya pengalihan isu nasional.

“Rencana kunjungan delegasi umat Kristen ke Israhell, adalah bagian integral dari upaya rezim mengalihkan opini publik nasional tentang prilaku bobrok penguasa yang melanggar semua aturan main,” ungkap Kiai Muhyiddin dalam keterangannya, Jumat (9/8/2024).

Oleh karena itu, Mantan Wakil Ketua Umum MUI itu meminta para penegak hukum untuk segera bertindak tegas sesui koridor hukum agar tak terjadi konflik horizontal lebih parah.

“Polri segera menangkap mereka karena telah melakukan makar terhadap konstitusi dan menciptakan kegaduhan nasional yang pasti mencederai perasaan dan suasana kebatinan nasional dan global. Tindakan mereka sesungguhnya memprovokasi bangsa Indonesia, terutama umat Islam dan merusak citra bangsa Indonesia,” tegas Kiai Muhyiddin.

Menurutnya, gerakan pendukung Israel adalah pengkhianat bangsa Indonesia yang dalam konstitusinya tegas posisinya dalam melawan segala bentuk penjajahan.

“Ini dapat dipahami sebagai kerja para pengkhianat bangsa yang bekerja sama dengan IIPAC (Indonesian Israel Public Affairs Commitee) yang dengan sengaja menciptakan eskalasi politik nasional,” ujar Kiai Muhyiddin.

“Para pengkhianat dan penjilat negeri ini memang semakin berani melawan hukum, menginjak norma dan melecehkan kedaulatan bangsa akibat sikap rezim sontoloyo yang jelas tunduk kepada kekuatan asing dan aseng,” tambahnya.

Meski demikian, ia berpesan kepada umat Islam dan elemen lainnya diminta agar arif dan bijak dalam menangani isu di atas.

“Karena patut diduga bahwa itu dimunculkan ke publik untuk menutupi pemberitaan tentang Blok Medan yang melibatkan isteri Boby Nasution, yang diduga terlibat kasus bisnis nikel di Halmahera. Kasus tersebut sudah viral di medsos sehingga menimbulkan pro kontra yang tajam dari masyarakat. Satu persatu kasus power abuse keluarga Presiden dan penguasa terbongkar,” ungkap Kiai Muhyiddin.

Menurutnya, rakyat semakin marah dan muak menyaksikan tindak kesewenang-wenangan penguasa menjelang perayaan HUT RI dimana uang rakyat digunakan untuk berfoya-foya tanpa rasa malu.

“Para buzzer begitu bangga menyanjung presiden saat berpesta di kawasan IKN. Padahal IKN adalah legacy pribadi presiden yang sarat akan pelanggaran hukum dan sebagainya,” tuturnya.

“Di sisi lain masyarakat terus dipaksa bayar pajak untuk membiayai proyek tersebut. Pesta yang pasti menghabiskan ratusan milyar terus dipamerkan ke publik, seakan pembangunan IKN sudah selesai dan Jokowi telah memenuhi janjinya,” tandas Kiai Muhyiddin.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button