NASIONAL

Wapres Kiai Ma’ruf: Guru Ngaji Harus Ajarkan Islam Wasathiyah

Jakarta (SI Online) – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengimbau seluruh guru mengaji, penceramah, maupun guru agama untuk mengajarkan Islam Wasathiyah guna mencegah radikalisme di kalangan masyarakat.

“Guru ngaji ini harus menjadi perhatian kita dalam rangka deradikalisasi. Jangan sampai ada guru ngaji yang mengajarkan pelajaran atau paham radikal. Guru ngaji harus mengajarkan ajaran-ajaran yang moderat, yang wasathiyah,” kata Wapres KH Ma’ruf Amin di Istana Wapres Jakarta, Jumat (15/11).

Selain keluarga, lingkungan pendidikan menjadi faktor penting untuk mencegah munculnya paham radikal dan menggalakkan deradikalisasi bagi masyarakat yang pernah terdampak aliran tersebut.

Terkait dengan keterlibatan guru mengaji yang memengaruhi RMN, pelaku aksi teror bom bunuh diri di Medan, Kiai Ma’ruf mengatakan penyelidikan harus terhadap guru tersebut.

“Penyelidikan itu perlu, kita harus tahu sumber terjadinya radikalisme itu dari mana. Kalau memang sumbernya dari guru ngaji, guru ngaji ini harus menjadi perhatian kita,” tambahnya.

Wapres yang juga Ketua Umum MUI ini juga berpendapat, guru mengaji tidak perlu diberikan sertifikat mengajar karena sertifikasi bukan merupakan solusi atas penyebaran paham radikal.

“Apakah perlu sertifikasi guru ngaji? Saya kira belum, kita belum memikirkan pentingnya sertifikasi guru ngaji itu. Intinya bukan pada sertifikasinya.Guru ngaji ini harus mengajarkan ajaran yang moderat, yang wasathiyah,” ujar Kiai Ma’ruf.

red: farah abdillah
sumber: ANTARA

Artikel Terkait

Back to top button