TELADAN

Zaganos Pasha, Komandan Pemberani Pembangkit Semangat Turki Utsmani

Di antara orang yang berpendapat demikian adalah seorang komandan yang sangat pemberani bernama Zaganos Pasha. Dialah sosok yang memandang rendah pasukan Eropa di hadapan Sultan.

Ketika Sultan Muhammad Al-Fatih bertanya tentang pendapatnya, Zaganos duduk dengan gelisah dan berteriak dengan menggunakan bahasa Turki yang sedikit gagap.

“Tidak! Sekali-kali tidak, wahai Sultan! Saya tidak akan pernah menerima apa yang dikatakan oleh Khalil Pasha. Kami datang ke sini untuk mati, bukan untuk kembali.”

Ucapan lantang ini menimbulkan pengaruh sangat dalam di hari orang-orang yang hadir di pertemuan tersebut. Sejenak, tempat itu menjadi sunyi. Zaganos kemudian melanjutkan perkataannya:

“Dengan perkataannya tadi, sebenarnya Khalil Pasha ingin memadamkan api semangat dan membunuh keberanian dalam hati kalian. Akan terapi, dia hanya akan mendapatkan keputusasaan dan kerugian. Sesungguhnya jumlah pasukan Alexander Agung yang berangkat dari Yunani ke India dan menguasai separuh Asia yang luas, tidak lebih banyak daripada jumlah pasukan kita. Jika mereka mampu menguasai negeri-negeri yang luas itu, apakah pasukan kita tidak mampu melintasi tumpukan batu-batu ini?

Khalil Pasha mengatakan bahwa negara-negara Barat akan datang kepada kita dan membalas dendam. Akan tetapi, siapakah negara-negara Barat yang dia maksud itu? Apakah negara-negara Latin yang disibukkan oleh permusuhan dan persaingan sesama mereka? Apakah negara-negara di Laut Tengah yang tidak mampu berbuat apa-apa kecuali merompak dan mencuri?

Seandainya negara-negara itu mau menolong Byzantium, pasti mereka telah melakukannya. Pasti mereka telah mengirimkan pasukan dan kapal-kapal perangnya. Anggaplah negara-negara Barat itu bangkit memerangi kita setelah kita menaklukkan Konstantinopel, lantas apakah kita hanya akan berpangku tangan tanpa melakukan apa-apa? Bukankah kita mempunyai pasukan yang siap mempertahankan kehormatan kita?

Wahai Sultan! Anda tadi telah menanyakan pendapatku. Oleh karena itu, saya akan menyatakannya dengan terus terang.

Hati kita harus kokoh seperti batu. Kita harus melanjutkan peperangan ini tanpa perlu merasa lemah. Kita telah memulai urusan ini, maka kita wajib menyelesaikannya. Serangan kita harus ditingkatkan dan dikuatkan. Kita akan membuka banyak celah baru. Kita akan menghancurkan musuh dengan penuh keberanian. Tidak ada pendapat lain yang saya ketahui kecuali ini. Tidak ada ucapan lain yang bisa saya sampaikan kecuali ini.”

Mendengar perkataan Zaganos Pasha ini, tampaklah tanda-tanda kegembiraan dan kepuasan di wajah Sultan Muhammad Al-Fatih. Kemudian dia menoleh kepada komandan Tharkhan dan menanyakan pendapatnya. Sang komandan menjawab dengan segera, “Sesungguhnya apa yang dikatakan Zaghanos Pasha adalah benar. Saya sependapat dengannya, wahai Sultan!”

Sultan selanjutnya bertanya kepada Syekh Aaq Syamsuddin dan Maulana Al-Kurani tentang pendapat keduanya. Sultan sangat mempercayai kedua gurunya itu. Keduanya menjawab bahwa mereka sependapat dengan Zaganos Pasha. Mereka berkata, “Perang ini harus dilanjutkan. Dengan semangat dan cita-cita yang kokoh, kita akan meraih kemenangan.”

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button