Penghancuran Rumah Palestina di 2019 Makin Meningkat
Tepi Barat (SI Online) – Selama tahun 2019, kebijakan penghancuran rumah-rumah Palestina di Tepi Barat dan al-Quds atau Yerusalem terus berlanjut dilakukan oleh penjajah Israel.
Ada yang terjadi dengan luar biasa, berupa pembongkaran besar-besaran di Lembah Homs di al-Quds, yang meluluh-lantakkan lebih dari 100 rumah apartemen dan memicu badai hebat karena ini adalah pertama kalinya aksi pembongkaran terjadi di dalam wilayah yang diklasifikasikan sebagai zona (A) menurut perjanjian Oslo, yang secara administratif dan keamanan berada di bawah kontrol Otoritas Palestina.
Sebelum tahun 2019, belum pernah otoritas penjajah Israel melakukan penghancuran dan pembongkaran rumah di zona (A), selain aksi-aksi pembongkaran dan penghancuran terhadap rumah para pejuang perlawanan. Karena biasanya semua pembongkaran terkait dengan keputusan penghancuran atau pembongkaran rumah yang tidak berizin terjadi di zona (C), yang luasnya dua pertiga dari wilayah Tepi Barat yang diduduki penjajah Israel (yang secara administratif dan keamanan berada di bawah kontrol otoritas Penjajah Israel, berdasarkan perjanjian Oslo).
Angka yang mengejutkan
Organisasi hak asasi manusia Israel B’Tselem mencatat bahwa otoritas pendudukan penjajah Israel telah menghancurkan setidaknya 1.504 unit rumah di Tepi Barat sejak 2006 hingga akhir November tahun 2019 ini. Setidaknya ada 6.546 warga Palestina mengungsi karena kehilangan tempat tinggal. Sementara sebagian dari rumah-rumah tersebut dibongkar dan dihancurkan lebih dari satu kali.
“Pemerintah Sipil” penjajah Israel di Tepi Barat juga telah menghancurkan 764 fasilitas lainnya. Mencakup penghancuran dinding-dinding, sumur-sumur air, jalan-jalan, gudang, bangunan pertanian, bangunan untuk kepentingan komersial, bangunan publik, dan lainnya.
Komite Islam-Kristen untuk Mensuport Al-Quds dan Tempat-tempat Suci, mendokumentasikan penghancuran 1859 rumah yang dilakukan penjajah Israel di kota al-Quds, sejak pendudukan sisa wilayah al-Quds pada tahun 1967 hingga akhir 2019 ini. Angka ini tidak termasuk penghancuran di kota-kota dan daerah pinggiran di sekitar al-Quds.
Tahun 2019
Pada tahun 2019, otoritas pendudukan penjajah Israel telah menghancurkan 165 rumah di sebelah timur al-Quds. Sebanyak 40 rumah di antaranya, pemilik rumah dipaksa untuk menghancurkan sendiri karena kalau tidak mereka harus membayar biaya tinggi yang dikenakan oleh pemerintah kota Israel di al-Quds sebagai ganti pembongkaran, yang nilainya jauh lebih besar dibandingkan harga rumah tersebut.
Di Tepi Barat, otoritas penjajah Israel menghancurkan 85 rumah selama tahun 2019. Angka penghancuran tertinggi terjadi di propinsi Hebron, di mana sebanyak 38 rumah dihancurkan. Untuk diketahui bahwa angka-angka ini belum termasuk penghancuran yang dilakukan pasukan penjajah Israel di daerah Badui di Lembah Jordan, yang jumlahnya mencapai ratusan setiap tahunnya.