Arab Dukung ‘Kesepakatan Abad Ini’, Erdogan: Pengkhianatan terhadap Yerusalem
Ankara (SI Online) – Presiden Turki, Recep Tayyep Erdogan, berang terhadap sejumlah negara Arab yang mendukung proposal perdamaian Timur Tengah ala Amerika Serikat yang diberi nama ‘Kesepakatan Abad Ini’. Erdogan menyebut sikap itu sebagai pengkhianatan.
“Beberapa negara Arab yang mendukung rencana semacam itu melakukan pengkhianatan terhadap Yerusalem, serta terhadap rakyat mereka sendiri, dan yang lebih penting terhadap semua umat manusia,” kata Erdogan kepada pemimpin partai provinsi di Ankara, Jumat (31/1/2020).
Erdogan, seorang pendukung kuat hak-hak Palestina, pun mengarahkan telunjuknya kepada Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Oman.
“Arab Saudi khususnya, Anda bungkam. Kapan Anda akan memecah keheningan? Anda lihat Oman, Bahrain, dan Abu Dhabi pun sama,” kata Erdogan.
“Tidak tahu malu! Tidak tahu malu! Bagaimana tangan-tangan itu yang bertepuk tangan (atas rencana perdamaian) memberikan pertanggungjawaban atas langkah berbahaya ini?” sambungnya.
Sebelumnya Presiden AS Donald Trump pada Selasa lalu mengumumkan rincian rencana perdamaian Timur Tengah yang disebut sebagai ‘Kesepakatan Abad Ini’. Proposal yang diklaim bertujuan menyelesaikan konflik Israel-Palestina itu, menyatakan bahwa Yerusalem akan tetap menjadi Ibu Kota Israel yang tidak terpisahkan.
Proposal itu juga memberi Israel kekuasaan lebih dari 30 persen di Tepi Barat dan membuat tuntutan besar rakyat Palestina, termasuk demiliterisasi, pengakuan Israel sebagai negara Yahudi dan kontrol keamanan menyeluruh Israel yang berkelanjutan di Tepi Barat.
Otoritas Palestina langsung menolaknya, sementara beberapa negara Arab mengatakan rencana itu harus berfungsi sebagai dasar untuk pembicaraan.
“Kami tidak pernah mengakui dan menerima rencana ini yang merampas Yerusalem sepenuhnya,” kata Erdogan, menyebutnya sebagai skema “memalukan”.
“Yerusalem tidak bisa diserahkan pada cakar berdarah Israel,” tambahnya.
Erdogan memperingatkan bahwa setiap orang akan bertanggung jawab atas “konsekuensi serius” dari setiap langkah yang mendorong Israel, yang ia sebut sebagai “negara jahat” dan “negara teror.”
Pemimpin Turki itu juga mengatakan akan berbicara dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dan pemimpin Hamas Ismail Haniyya.
red: asyakira
sumber: sindonews.com