Johnson& Johnson Akan Uji Coba Vaksin COVID-19 pada September 2020
Jakarta (SI Online) – Perusahaan Johnson & Johnson (J&J) telah menetapkan calon vaksin untuk virus corona baru atau COVID-19 yang akan diujikan pada manusia pada September mendatang.
J&J mengaku telah mulai meneliti Ad26 SARS-CoV-2 pada Januari lalu.
Mereka menggunakan teknologi yang sama saat mengembangkan kandidat vaksin untuk Ebola. Caranya, menggunakan versi virus yang dinonaktifkan untuk mencoba memicu respons kekebalan manusia.
Seperti diberitakan AFP, vaksin itu diperkirakan bisa digunakan saat kondisi darurat pada awal tahun depan.
Untuk keperluan ujicoba, perusahaan farmasi ini telah menandatangani perjanjian dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Biomedis Amerika Serikat untuk menginvestasikan satu miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp16 tiriliun.
Pihak J&J mengatakan sedang memperluas kapasitas produksi globalnya di Amerika Serikat dan negara lain, untuk membantu memasok lebih dari satu miliar dosis vaksinnya di seluruh dunia.
“Perusahaan mengombinasikan keahlian ilmiah, skala operasional dan kekuatan finansial untuk berkolaborasi dengan pihak lain demi mempercepat perang melawan pandemi ini,” kata CEO Alex Gorsky.
Di sisi lain, perusahaan farmasi Moderna di Amerika Serikat sudah melakukan uji coba vaksin pada manusia, seperti halnya CanSinoBIO China. Namun, hingga saat ini belum ada yang disetujui.
Beberapa obat seperti remdesivir dan obat antimalaria chloroquine dan hydroxychloroquine juga diteliti, tetapi belum jelas semuanya bisa masuk ke dalam perawatan standar COVID-19.
sumber: ANTARA