Meski Dilarang, Ratusan Ribu Warga Pakistan Hadiri Pemakaman Khadim Hussain Rizvi
Lahore (SI Online) – Ratusan ribu orang menghadiri pemakaman politisi dan ulama Pakistan Khadim Hussain Rizvi di kota Lahore meski pemerintah melarang perkumpulan publik karena pandemi virus corona.
Khadim Hussain Rizvi (54) meninggal karena serangan jantung pada Kamis (19/11), hanya beberapa hari setelah memimpin pawai protes di Islamabad menentang publikasi kartun yang menghina Nabi Muhammad Saw di Prancis.
Lancar berbahasa Urdu, Punjabi , Arab dan Persia, Rizvi dikenal karena pidatonya dalam membela Nabi Muhammad Saw dari berbagai upaya penistaan.
Dikenal karena khotbahnya yang berapi-api, Rizvi memimpin Partai Tehrik-i-Labaik Pakistan (TLP), sebuah front politik untuk Tehreek Labbaik Ya Rasool Allah (TLYP).
Partai itu menolak berbagai tuduhan telah melakukan ujaran kebencian dan mengecam pemerintah dalam berbagai masalah.
Terlepas dari adanya pembatasan akibat pandemi virus corona, ratusan ribu orang turut menghadiri pemakaman Rizvi.
Penyelenggara pemakaman mengatakan pemerintah tidak memberi tahu mereka untuk membatasi pertemuan tersebut.
Namun, pejabat pemerintah tidak menanggapi permintaan komentar tentang pemakaman massal tersebut.
Atas alasan keamanan, layanan telepon seluler ditutup dan jalan-jalan utama diblokir di Lahore.
Seorang pejabat setempat, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan dia memperkirakan hampir dua ratus ribu orang menghadiri acara pemakaman tersebut.
Pertemuan itu sangat besar sehingga peti jenazah Rizvi tidak dapat dibawa melalui kerumunan ke tempat yang disiapkan untuk upacara pemakaman tersebut.
“Akhirnya, peti jenazah harus ditempatkan di jembatan terdekat untuk salat jenazah,” ungkap seorang jurnalis Reuters.
Infeksi virus corona harian telah meningkat di Pakistan bulan ini. Pemerintah melarang semua acara dan pertemuan besar karena negara itu sedang mengalami gelombang kedua Covid-19 setelah sempat reda tiga bulan.
Data resmi yang dirilis pada Sabtu menunjukkan 2.843 orang telah dites positif virus corona dan 42 orang meninggal dalam 24 jam terakhir. Data itu merupakan angka tertinggi dalam sehari sejak Juli.
red: a.syakira