Profesor Sejarah: Israel Bukan Korban, Tapi Pelaku
Yerusalem (SI Online) – Profesor sejarah dari Universitas Montreal, Kanada, Yakov M Rabkin, menegaskan, Israel adalah pihak yang lebih kuat dalam perselisihan dengan Palestina.
Karenanya, menurut Rabkin, Israel harus berhenti bersikap sebagai korban. Selama ini, Israel selalu menggunakan narasi membela diri dalam setiap serangan yang dilancarkan ke Gaza.
“Pesan saya kepada pihak yang lebih kuat, yaitu Israel dalam kasus ini, adalah bahwa mereka harus merevisi narasi mereka,” ucap Yakov M. Rabkin di Kanada, Jumat (17/9/2021), seperti dilansir Anadolu Agency.
Baca juga: Sejarawan Yahudi: Israel Penjahat yang Berperan sebagai Korban
“Jadi, saya pikir itu untuk partai yang kuat. Saya berkata, berhenti berpikir bahwa Anda adalah korban. Anda bukan korban dalam kasus ini. Anda adalah pelakunya,” sambungnya.
Rabkin juga mengatakan, Israel wajib berperilaku sesuai dengan norma internasional.
“Ada mesin militer yang sangat canggih yang menyerang penduduk sipil. Saya pikir itu memenuhi syarat sebagai kejahatan perang,” kata Rabkin.
Dia juga menolak penggunaan istilah “konflik” untuk menggambarkan kekerasan antara Israel dan Palestina, dengan mengatakan itu tidak berlaku karena Israel memiliki kekuatan yang tidak proporsional.
“Karena kita pada dasarnya berbicara tentang penduduk sipil yang menghadapi salah satu mesin militer paling canggih di kawasan ini, yang paling canggih, tanpa pelanggaran apa pun,” kata Rabkin.
Terkait kebijakan lama Amerika Serikat (AS) dalam melindungi Israel dari kritik dan kecaman internasional di PBB, Rabkin menuturkan bahwa ada konsensus tak terucapkan bahwa Israel harus menikmati impunitas yang luar biasa.
“Dan, apa yang dilakukan Israel, di satu sisi, tidak jauh berbeda dari apa yang telah dilakukan Amerika Serikat di berbagai belahan dunia. Jadi, ada kesamaan tertentu. Saya tidak akan menyalahkan (Presiden AS Joe) Biden atau pemerintahannya. Mereka mengikuti jejak semua pemerintahan sebelumnya,” tambahnya. []