DAERAH

Aksi Warga Sunda Terus Berlanjut, Ormas Tasikmalaya: Kami Menolak Arteria di Seluruh Bumi Pasundan

Tasikmalaya (SI Online) – Aksi demo mengecam pernyataan Arteria Dahlan terus berlanjut. Pada Senin (24/1) gabungan ormas di Tasikmalaya mengepung kantor DPRD Kota Tasikmalaya melalukan aksi protes terhadap politisi PDIP itu.

Aksi tersebut untuk menuntut agar Arteria dipecat dari anggota DPR. Mereka geram atas pernyataan Arteria yang meminta agar Kajati Jabar diganti karena memakai bahasa Sunda saat rapat.

Meskipun beberapa hari yang lalu Arteria Dahlan sudah meminta maaf, namun masyarakat Sunda di Tasikmalaya masih geram dengan pernyataannya.

“Meminta kepada MKD DPR Ri untuk memberikan sanksi dengan memecat Arteria Dahlan yang telah melakukan diskriminasi. Juga penghinaan terhadap kehormatan bahasa dan budaya kami sebagai etnis Sunda,” teriak Nanang Nurjamil Korlap Aksi di atas mobil komando, Senin (24/1/2022).

Nanang juga meminta Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri untuk memecat Arteria Dahlan dari keanggotaannya sebagai kader PDIP.

“Kami pun menolak kedatangan Arteria Dahlan di seluruh bumi Pasundan, khususnya di tanah Sukapura untuk dan dalam kepentingan apapun,” tegasnya.

Selain itu massa aksi juga meminta aparat penegak hukum untuk menangkap dan memproses hukum Arteria Dahlan. Hal itu karena Arteria dianggap telah melakukan pelanggaran terhadap pasal 16 Undang-undang nomor 40 tahun 2008, tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis.

Sanksi dari pelanggaran tersebut adalah pidana penjara paling lama lima tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500 juta..

Ujang Najmi, Tokoh Sunda asal Tasikmalaya menambahkan, anggota DPR RI seperti Arteria Dahlan yang merupakan pejabat negara tidak pantas mengeluarkan pernyataan yang menyakiti hati masyarakat.

“Kami pikir sudah sepantasnya MKD mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menyikapi permasalahan ini. Mudah-mudah DPRD Kota Tasikmalaya merespon dengan baik,” pungkasnya.

Sementara itu, dalam aksi demo mengecam Arteria Dahlan, salah seorang pendemo melakukan atraksi debus dengan menggergaji muka sendiri dengan mesin gergaji pemotong kayu. Hal itu sebagai pertanda, ucapan Arteria mencoreng muka masyarakat Sunda.

Aksi berbahaya tersebut tentu saja dilakukan oleh seorang profesional sehingga tidak ada yang terluka.

sumber: harapanrakyat

Artikel Terkait

Back to top button