Bupati Lombok Barat Minta Para Tuan Guru Aktif Cegah Kristenisasi
Lombok (SI Online) – Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid bereaksi terhadap isu kristenisasi yang mendompleng kegiatan relawan.
Bertempat di Aula Kantor Desa Sandik, Fauzan mengumpulkan para Tuan Guru (Kyai, red) dan para guru ngaji se-Kecamatan Batulayar, Selasa (28/8/2018).
“Kita kadang terlalu reaktif tanpa berbuat apa-apa. Kita sering cuma diam tapi mengeluh,” kata Fauzan.
Setelah mendapat informasi tentang kristenisasi itu, dia langsung meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kementerian Agama, dan pihak Pemkab Lobar untuk segera menyikapi persoalan tersebut dengan menyusun langkah-langkah yang lebih implementatif agar suasana penanganan bencana menjadi tetap kondusif.
“Saya yakin dan dari pantauan saya, di setiap pengungsian pasti ada mushalla atau masjid darurat,” ujar Fauzan.
Ia meminta para Tuan Guru dan ustaz di daerah pengungsian segera memulai kegiatan-kegiatan pendidikan agama, utamanya bagi anak-anak.
“Mulailah pimpin kegiatan zikiran atau hiziban. Di samping untuk menangkis isu, itu juga untuk menguatkan mental,” pinta Fauzan sambil menjanjikan akan membantu penyiapan Al-Qur’an dan buku Iqra’.
Fauzan berharap, kristenisasi itu tidak mengganggu proses awal transisi pemulihan pasca gempa. Di samping untuk menjaga kondisi mental spiritual para pengungsi, Fauzan berharap melalui forum itu stabilitas keamanan masyarakat dapat semakin terjaga.
“Dalam kondisi cemas karena gempa seperti sekarang ini, penguatan rohani menjadi sangat penting,” kata Fauzan.
Seperti diketahui, masa runtutan gempa yang terjadi di Pulau Lombok diikuti juga oleh isu yang sempat meresahkan warga. Isu itu beredar secara massif melalui media sosial.
Mulai dari isu tsunami, gerombolan perampok dan maling, fenomena mistik bekas tapak tangan dan kaki, serta isu terakhir adalah kristenisasi.
Salah seorang tokoh masyarakat yang hadir, Ustaz H. Sidki Abbas mengatakan, melalui Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) menemukan kebenaran adanya kegiatan yang diindikasikan sebagai kegiatan kristenisasi di Kabupaten Lombok Utara. Untuk itu pihak DDII pun membuat tim yang bergerak di bidang penguatan mental keislaman.
“Kamipun sudah mulai turun untuk melakukan dakwah kepada saudara-saudara kita kaum muslimin di pengungsian,” kata Sidki.
rep: dudy
red: adhila