Zionis Intimidasi dan Ganggu Perayaan Isra Mi’raj di Al-Aqsha
Al-Quds (SI Online) – Dalam momen peringatan Isra’ Mi’raj, warga Al-Quds menghadapi lebih banyak gangguan dan penderitaan baru yang dilakukan penjajah zionis setiap ada acara keagamaan.
Dilansir Pusat Informasi Palestina, Sabtu (18/2), pasukan pendudukan Zionis Israel mengganggu perayaan hari-hari keagamaan warga Al-Quds setiap tahunnya dengan memperkuat penempatan militer di sekitar Masjid Al-Aqsa, Kota Tua, dan area Gerbang Damaskus.
Pendudukan meningkatkan pembatasan masuknya jamaah ke Masjid Al-Aqsa dan mencegah mereka berkumpul di tangga Gerbang Damaskus termasuk di alun-alunnya, yang merupakan area di mana orang Yerusalem biasa mengadakan perayaan acara-acara keagamaan.
Menurut sumber itu, tim berkuda dari tentara zionis dan kendaraan air reguler dikerahkan untuk menekan para pengunjung Al-Quds, yang menyebabkan terjadinya konfrontasi hingga mengakibatkan banyak korban luka dan puluhan penangkapan selama satu tahun terakhir.
Pendudukan berusaha untuk mengosongkan Kota Tua, menyerang sektor ekonomi Al-Quds, mengintimidasi orang Palestina, dan mendorong mereka untuk tidak pergi ke Masjid Al-Aqsa untuk merayakan acara-acara keagamaan, tetapi hal ini ditanggapi warga dengan jumlah pengunjung Al-Aqsa yang semakin meningkat hingga membingungkan pendudukan dan mendorong Israel untuk memperkuat keamanannya.
Pada peringatan Isra’ dan Mi’raj tahun ini, aktivis Al-Quds Khadija Khwais menyeru, “Mari kita berjalan dengan segenap tenaga dan energi kita ke Al-Quds dan Al-Aqsa, dan mari kita jadikan Al-Aqsa yang terbaik di zaman kita, dan perbuatan kami yang paling tulus, karena itu adalah ciuman jiwa dan akar dari akar keimanan.”
Sementara itu, Rasem Obeidat, seorang peneliti urusan Al-Quds menegaskan, kebijakan kriminal pendudukan tidak akan berhasil mengatasi keinginan warga Al-Quds, di samping upaya pendudukan yang memaksa menyelesaikan konflik di Al-Quds melalui undang-undang rasis.
Obeidat menunjukkan, pendudukan berupaya mengurangi jumlah penduduk Palestina di Al-Quds melalui penghancuran, dengan alasan palsu.
Ia menekankan perlunya menghadapi kejahatan pendudukan di kota Al-Quds yang diduduki, melalui visi nasional dan strategis untuk menghentikan pelanggaran terus menerus terhadap warga Al-Quds.
sumber: infopalestina