Hamas dan Israel Gencatan Senjata, Wakil Wantim MUI: Tetap Waspada Kelicikan Zionis
Jakarta (SI Online) – Masyarakat dunia terutama pencinta perdamaian menyambut dengan suka cita kesepakatan genjatan senjata antara Hamas dan Israel.
“Semoga itu bisa mengobati kesedihan, kegetiran duka cita dan kekecewaan mendalam masyarakat Gaza yang mengalami genocida terparah di zaman modern,” ujar Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi dalam keterangan tertulisnya kepada Suara Islam, Kamis (16/1/2025).
Menurutnya, masyarakat dunia harus disadarkan bahwa itu bukan perang antara Hamas dan Israel, tetapi Genosida yang dipelopori Zionis dengan bantuan Amerika dan sekutunya terhadap Gaza.
“Dunia pada akhirnya mengakui ketangguhan para pejuang Hamas dan soliditas warga Gaza melawan genosida tanpa ampun. Ternyata kekuatan mental spiritual, iman dan akidah faktor dominan untuk memenangkan pertarungan dan perang,” jelas Kiai Muhyiddin.
Ketua Pembina Jaringan Alumni Timur Tengah (JATTI) itu mengatakan, gencatan senjata ini adalah kemenangan Mujahidin sejati yang mampu membumikam arogansi kekuatan global minus hati nurani.
“Bahkan ribuan manusia di jagat raya masuk Islam karena menyaksikan ketangguhan iman warga Gaza,” tuturnya.
Ia menegaskan bahwa fisik bangunan bisa dihancurkan dan dimusnahkan dengan bom dan sebagainya, tatapi kekuatan aqidah dan iman mustahil bisa ditundukkan dengan ancaman apapun juga.
Meski demikian, Kiai Muhyiddin mengingatkan bahwa Zionis dikenal kelicikannya dan selalu melanggar perjanjian.
“Di tengah suasana suka cita dan bahagia, kita juga tetap harus waspada terhadap perilaku Zionis dan kelicikan mereka sepanjang sejarah,” jelasnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di detik terakhir masih mengupayakan sekuat tenaga agar para tentara tawanan Zionis masuk dalam kelompok tawanan sipil yang dibebaskan. “Alhamdulillah upaya tersebut gagal,” ujarnya.
“Kepada umat Islam di Indonesia dan dunia sepatutnya bersyukur bahwa doa qunut nazilah ternyata diijabah Allah,” tandasnya.
Seperti diketahui, Hamas dan sejumlah kelompok perjuangan kemerdekaan Palestina mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel, Rabu (15/01/2025), untuk mengakhiri 15 bulan perang di Gaza. Kesepakatan itu akan berlaku efektif mulai Ahad (19/01/2025).